Headlines News :

Sabtu, 28 April 2012

Pemberdayaan Tanaman Cabe Rawit


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Cabe rawit merupakan salah satu yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, masyarakat mempunyai rasa pedas dari cabe ini, bahkan banyak pula yang menjadikan cabe rawit sebagai salah satu pembangkit selera makan.
Selain itu, cabe juga menjadi obat reumatik, sesak nafas, dan bubuk cabe yang sudah dijadikan bubuk bisa digunakan sebagai penenang. Hal tersebut mendorong seseorang atau kelompok bisnis untuk mengelola budidaya cabe rawit untuk kelangsungan hidup dan perkembangan kebutuhan manusia sekarang dan masa yang akan datang. Dengan begitu sumber daya alam dapat terjaga dan terpelihara menjadi mutu dan minat sumber daya manusia. Dengan pertimbangan tersebut, menanam cabe rawit tidak ada ragunya bahkan keuntungan yang menggiurkan dapat diraih. Namun keuntungan itu dapat diperoleh bila menanamnya secara benar.
Maka penulis akan membahas dalam sebuah paper berjudul ”BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalahnya sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara pembudidayaan cabe rawit?
2.      Apa manfaat tanaman cabe rawit?

C.    Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisannya karya tulis ini yaitu untuk mengetahui:
1.      Bagaimana cara membudidayakan tanaman cabe rawit.
2.      Manfaat tanaman cabe rawit.

D.    Kegunaan Pembahasan
Untuk dari penulis, penulisan karya tulis ini merupakan media berlatih dan berfikir secara logis, kritis, kreatif dan sistematis meskipun terkesan sangat sederhana, sedangkan secara umum, penulisan karya tulis ini mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1.      Sebagai latihan dasar menjajaki ilmu pengetahuan yang didapat penulis terutama di bidang ilmu pengetahuan alam.
2.      Penulis berharap paper ini dapat menambah pengetahuan tentang sistem atau cara budidaya tanaman cabe rawit.
3.      Sebagai media kegiatan karya ilmiah bagi para pelajar.
4.      Sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Akhir Madrasah.

E.     Metode Pengumpulan Data
Metode-metode pengumpulan data yang digunakan dalam mencari informasi serta data yang mendukung hingga menyusun karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Metode Observasi
Metode ini digunakan penulis dalam memperoleh data-data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung dari program study lapang (PSL) di kebun raya Purwodadi Pasuruan.
2.      Metode Wawancara
Dengan menggunakan metode ini penulis mendapatkan informasi dan keterangan dengan melakukan wawancara tentang tanaman putrimalu.
3.      Metode Pustaka
Dalam metode ini penulis mencari data dan informasi dari buku-buku tentang budidaya tanaman cabe rawit pada khususnya sebagai landasan teori dalam paper ini.



F.     Penegasan Judul
Sesuai dengan judul paper ini yaitu ”BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT”, maka penulis terlebih dahulu akan menegaskan makna dari judul paper ini, dengan tujuan agar tidak terjadi kesalah-pahaman dalam mengartikan judul.
1.      Budidaya : Upaya mengembangkan supaya menjadi banyak.
2.      Tanaman caber rawit : jenis tanaman yang memiliki rasa pedas dan berbentuk kecil.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Sejarah Cabe Rawit
Tanaman caber berasal dari Peru Amerika Selatan dengan garis lintang 00 - 300 LU dan 00 - 300 yang dulunya merupakan tanaman liar yang disebarkan oleh buning (cabe buning) mempunyai nama ilmiah capsium frustescens. Capsium pendulum, capsium baccatum dan capsium chinese.
Kemudian pada tahun 1490-an colombus mendarat di Benua Amerika Selatan. Tanaman cabe adalah tanaman yang berbeda dengan tanaman yang sejenis yang pernah disaksikan Colombus di Eropa. Jenis cabe yang ditemukan Columbus diduga memang tanamanan asli dari Amerika Selatan. Dari daerah sini menyebar ke daerah  lainnya. Dugaan sementara, berdasarkan penelusuran sejarah, penduduk Asli Amerika (Suku Indian) sudah memanfaatkan cabe untuk keperluan masak-memasak (bumbu), menginjak tahun 5200 – 3400 SM barulah  mereka mulai membudidayakannya, dan hasil budidaya ini cabe disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua temuan Columbus.

B.     Macam-Macam Cabe Rawit Berdasarkan Departemen Kesehatan
Mengutip dar vademekum berdasarkan Departemen Kesehatan Varietas cabe rawit adalah sebagai berikut:
1.      Cabe Rawit atau Cengek Leuntik
Buahnya kecil dan berdiri tegak pada tangkainya. Buah muda berwarna hijau dan akan berubah merah setelah tua.
2.      Cengek Domba atau Cengek Bodas
Buahnya lebih besar dari Cengek Leuntik dan warna buah Muda Putih, sedangkan buah tua Jingga.
3.      Ceplik
Buahnya besar, berwarna hijau waktu masih muda, dan menjadi merah setelah tua.
C.    Ciri-Ciri Tanaman Cabe Rawit
1.      Batang
Batang tanaman tegak lurus tingginya 50 – 90 cm berbuku-buku dan bersudut, kadang-kadang tidak cukup kuat untuk menyangga buah cabe yang banyak sehingga perlu diberi air sebagai penahan.
2.      Daun
Daun cabe tidak berbulu dan bentuk daunnya agak bulat sampai lonong dan bagian ujungnya meruncing, panjangnya 1 – 12 cm.
3.      Bunga
Posisi bunga cabe biasanya menggantung keluar dari ketiak daun memiliki 5 – 6 kelopak bunga. Tangkai bunga putik berwarna putih panjangnya sekitar 0,5 cm, warna kelopak putih kuning kehijauan.
4.      Buah
Bentuk buah cabe umumnya memanjang cabe rawit panjangnya 1 – 5 cm dan ada yang berbentuk bulat telur atau jorong berbentuk telur, tangkai buah agak besar dan melengkung.
5.      Warna Buah
Buah cabe yang berwarna muda, berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah kecoklatan sampai warna merah menyala (jingga) biji buah berwarna kuning kecoklatan, cabe yang banyak  bijinya akans semakin pedas rasanya.

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A.    Budidaya Tanaman Cabe Rawit
1.      Persiapan Lahan dan Penentuan Jarak
Tanah dicangkul dan dibuat bendengan dengan lebar 110 – 120 cm tinggi 50 cm serta jarak antara bendengan disesuaikan dengan panjang lahan yang tersedia, tanah dicampur dengan pupuk kandang dan kapur. Setelah pupuk kandang dan kapur dicampur dengan tanah bendengan permukaan bendengan  diratakan, kemudian ditutup dengan mulsa hitam perak.
Jarak tanam sebaiknya 70 – 100 cm, jarak dari pinggir bendengan sekitar 25 cm. Hal ini mengingat sosok tanaman cabe rawit yang tinggi dan besar. Dengan jarak tanam yang lebar diharapka kondisi sekitar tanaman tidak akan lembab.
2.      Pembibitan Benih
Sebelum disemar, sebaiknya  benih direndam dulu degan air dingin atau air hangat. Biji yang terapung dapat dibuang sedangkan yang tenggelam dapat disemai. Tanaman cabai yang dipilih menjadi benih harus yang baik dan sehat, bentuk buahnya sempurna, tidak cacat serta bebas hama dan penyakit, buah cabai tersebut kemudian dikeringkan diambil bijinya dan disimpan di tempat kering.
3.      Persemaian
Cara persemaian itu bermacam-macam ada yang dipakai kotak persemaian, persemaian lapangan, kantung plastik (polibag) dan sebagainya. Tanah yang dipakai untuk persemaian, pakailah tanah yang subur dan bebas dan hama dan penyakit. Tanah yang subur yaitu tanah yang faktor Fisik, Kimia dan biologisnya baik. Apabila cara persemaian itu dengan kantong plastik (polibag). Maka campurlah tanah dengan pupuk kandang atau kompos yang telah jadi tanah tidak panas, kalau perlu bisa dicampur dengan pasir sedikit supaya tanah menjadi gembur dan setiap polibag diisi dengan 1 dan 2 biji cabe.
4.      Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan saat tanah lembab dan tidak becek supaya akar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bibit yang sudah siap ditanam, diambil dan diletakkan dalam lubang tanah. Selanjutnyabibit dan tanahnya dilepaskan dari polibag dengan cara menggunting polibag tersebut, setelah itu, bibit dan tanahnya dimasukkan ke dalam  lubang tanah yang tersedia, kemudian bibit tersebut ditutupi tanah dengan tanah sekitar lubang, selanjutnya tanah ditekan dengan tangan agar padat.
5.      Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman diperlukan agar tanaman bisa tumbuh subur berproduksi secara maksimal, dan tidak gampang sakit.
a.      Pemupukan dengan Pupuk Akar
Setelah 2 – 4 minggu penanaman, dapat dibongkar. Setelah itu tanaman diberi pupuk, baik pupuk organik atau anorganik. Umumnya cara petani menebar pupuk di atas larikan panjang. Larikan ini yang terletak di antara tanaman mempunyai kedalaman 10 cm. Setelah pupuk ditebar, rorakan ditutup dengan tanah. Selain itu pupuk bisa ditebar  secara puturan (pupuk ditebar mengelilingi atau di sekitar tanaman) jarak penebarannya sekitar 10 cm dari tanaman.
b.      Pemupukan dengan Pupuk Daun
Pupuk daun merupakan pupuk organik atau anorganik yang diberikan lewat daun yang berbentuk butiran atau cairan. Daya kerja pupuk daun lebih cepat merangsang pertumbuhan tanaman, pelebatan buah dan peningkatan mutu buah, dibandingkan dengan pupuk tanah, cara pemberian pupuk daun dengan disemprotkan ke tanaman, harus dilarutkan dengan air. Konsentrasi larutan tersebut sesuai yang tertera di label kemasan masing-masing mereka atau jenis pupuk itu. Akan tetapi pemberian pupuk daun jarang digunakan untuk tanaman cabe rawit.
c.       Hormon atau Zat Pelangsing
Pupuk daun dengan hormon atau zat pengatur atau perangsang (ZPT) tidak sama, ZPT merupakan senyawa kimiawi, baik yang dibentuk tanaman (fitohormon) atau yang dibentuk secara sintetik. Zat ini bukan termasuk nutrisi, melainkan zat yang membuat perubahan fisiologis pada tumbuhan. Cara kerja zat ini adalah melalui sintesis zat tersebut oleh bagian tertentu yang aman. ZPT akan berproses dan menimbulkan dampak kimiawi di bagian tertentu, dari tanaman itu sehingga mengubah fisiologinya.
Contoh seperti yang pernah digunakan untuk cabe rawit dan yang paling dikenal yaitu (oleh para petani); athonik, dharmashi, dan florita manfaat zat ini menurut petani yang pernah memakannya:
-          Merangsang pertumbuhan daun, tangkai, bunga dan daun
-          Melebatkan buah atau meningkatkan produksi
-          Menengah kerontokan bunga, pembusukan tangkai serta meningkatkan kesehatan tanaman
d.      Penyiraman
-          Tanaman cabe rawit memerlukan penyiraman setiap hari ketika dalam proses pertumbuhan, terutama pada pagi hari sebab tanaman ini peka terhadap sinar matahari.
-          Tanaman cabe rawit paling tidak harus mendapatkan jatah air sebanyak 5 – 10 mm (tergantung kekeringan tanah)
-          Hindarkan air berlebihan karena bisa mengandung penyakit busuk akar, dan jangan sampai tanah menjadi kering karena berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Misalnya: bunga gampang rontok dan pertumbuhan buah tidak sempurna.
e.       Penyiangan
Penyiangan dilakukan agar tanaman cabe bebas dari tanaman liar karena dapat merugikan cabe rawit sebab menghabiskan makanan dalam tanah dan membuat tanah menjadi lembab sehingga memungkinkan hadirnya bibit hama dan penyakit.
Tanah digemburkan, perlu dicangkul, didangir atau disiangi dengan tujuan:
-          Tanaman liar tidak tumbuh
-          Tempat itu tidak dijadikan sarang hama dan penyakit
-          Tanah menjadi gembur dan peresapan air lancar, karena tanah itu dijadikan saluran perembesan air kelamaan menjadi padat
-          Tanah bisa mendapatkan sinar matahari dan kesehatannya terjaga karena dalam penyiangan tanah bagian bawah bisa terbalik ke atas.
6.      Panen atau Pemungutan Hasil
Umumnya pemanen cabe rawit dilakukan pada pagi hari, sesudah tanaman berumur 2,5 bulan, buahnya mulai bisa dipungut yang pertama kali. Pemungutan bisa dilakukan berturut-turut selama 1 tahun. Bahkan sampai dua tahun. Apabila belum sempat meremajaka, boleh juga memangkas sebagian dari cabang. Cabangnya yang sudah tua, supaya dapat membentuk tunas-tunas, cabang baru, tempat buah.
Caranya buah dipetik beserta tangkainya, buah yang dipetik tidak selalu dalam kondisi tua benar atau yang sudah berubah warna, terkadang buah yang belum tua benar dipetik, ini tergantung pada

B.     Manfaat Tanaman Cabe Rawit
Selain untuk sayuran, cabe mempunyai kegunaan lain yaitu dijadikan ramuan industri makanan, karena cabe rawit mengandung vitamin A yang tinggi selain bermanfaat bagi kesehatan.
Adapun manfaat lainnya pada cabe yaitu:
1.      Cabe dapat meredakan pilek dan hidung tersumbat karena capsaicin dapat mengencerkan lendir. Sehingga lendir yang tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinasitis dan juga batuk berdahak.
2.      Cabe dapat memperkecil resiko terserang stroke, penyumbatan pembulu darah, impotensi dan jantung koroner, karena dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk sehingga darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah.
3.      Mengobati perut kembung
4.      Meredakan migraine
5.      Cabe menghasilkan vitamin C (lebih banyak dari pada jeruk) dan provitamin A (lebih banyak daripada wortel) yang sangat diperlukan bagi tubuh
6.      Kaya akan kalsium dan fosfor yang mengungguli ikan segar
7.      Memberikan kalsium dan fosfor bagi tubuh
8.      Ekstrak buah cabe rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit.
9.      Cabe dapat meringankan keluhan sakit kepala dan nyeri sendi. Karena rasa pedas dan panas yang ditimbulkan capsaicin akan menghadang pengiriman sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga rasa sakit tersebut akan berkurang bahkan hilang.
10.  Cabe dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya, karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan, sehingga nafsu makan menjadi bertambah.
11.  Kandungan anti oksidanya dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan dan memperlambat panuan.
12.  Menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas
13.  Daunnya bisa digiling untuk disalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul
14.  Untuk gangguan rematik dan frosrbite (jari nyeri karena kedinginan)
15.  Membantu pembakaran kalori hingga 25%
16.  Cabe dapat menghilangkan rasa dingin pada tubuh dengan cara mengoleskan pada bagian yang terasa dingin.
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam beberapa uraian di atas, dapat diambil kesimpulannya:
1.      Cara pembudidayaan cabe rawit meliputi:
a.       Persiapan lahan
b.      Pembibitan benih
c.       Persemaian
d.      Pemeliharaan meliputi:
-          Pemupukan dengan pupuk akar
-          Pemupukan dengan pupuk daun
-          Hormon atau zat perangsang
-          Penyiraman
-          Penyiangan
e.       Panen atau pemungutan hasil
2.      Manfaat Tanaman cabe rawit
Selain untuk sayuran, cabe mempunyai kegunaan lain yaitu dijadikan ramuan industri makanan, karena cabe rawit mengandung vitamin A yang tinggi selain bermanfaat bagi kesehatan.
a.       Meredakan pilek
b.      Memperkecil resiko terserang stroke
c.       Mengobati perut kembung
d.      Banyak mengandung vitamin A dan C
e.       Kaya akan kalsium
f.       Buah cabe dapat menghambat pertumbuhan jamur
g.      Meringankan keluhan sakit kepala
h.      Menambah nafsu makan
i.        Membantu pembakaran kalori hingga 25%.

B.     Saran-Saran
1.      Hendaknya bagi pecinta tanaman cabe rawit agar benar-benar mengetahui, cara penanaman, pemeliharaan serta manfaat tanaman cabe rawit.
2.      Pemeliharaan tanaman cabe rawit hendaknya mempunyai ketelatenan dan kesabaran. Sebagai modal utama agar hasil yang diinginkan tercapai budidaya tanaman cabe rawit.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, tahun1998

Senadi, Bertahan Cabe, cetakan , Jakarta: Penebar Swadaya, 1995

Setiadi, Jenis dan Budidaya Tanaman Cabe Rawit, cetakan II, Jakarta: Penebar Swadaya, 1995


WJS Poerwandorminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991

Pracaya, Ir, Bertanam Lombok, Salatiga: Penerbit Kanisius, 1995

3 komentar:

TERIMAKASIH

 
Support : Creating Website | Fais | Tbi.Jmb
Copyright © 2011. Moh. Faishol Amir Tbi - All Rights Reserved
by Creating Website Published by Faishol AM
Proudly powered by Blogger