Headlines News :

Kamis, 28 Oktober 2010

Pengantar Ilmu Ekonomi

PENGANTAR ILMU EKONOMI 1. Pengertian Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari upaya manusia baik secara individu maupun masyarakat dalam menentukan pilihan-pilihan terhadap sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya. Ilmu ekonomi dibagi dalam tiga klasifikasi: (1) ekonomi deskriptif (descriptive economics), yaitu mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah eklonomi; (2) ekonomi terapan (applied economics), yaitu ilmu ekonomi yang mengaplikasikan (memanfaatkan) hasil-hasil pemikilran yang terkumpul dalam teori ekonomi (teori mikro atau makro) untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif; dan (3) teori ekonomi (economi theory atau economic principles), teori ekonomi ini dibagi menjadi dua jurusan, pertama teori ekonomi mikro dan yang kedua teori ekonomi makro. 2. Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan makro Dalam ruang lingkup teori ekonomi mikro yang dipelajari adalah sebagai berikut: a) teori konsumen yang menghasilkan permintaan (demond). b) teori produksi yang menghasilkan alokasi input yang optimum (receourcces allocation). c) teori biaya yang akan menghasilkan penawaran (supply). d) organisasi pasar (market organization). e) keseimbangan umum (general equilibrium). f) ekonomi kesejahteraan (welfare economics) sebagai topic yang bersifat kualitatif. Sedangkan dalam ruang lingkup teori ekonomi makro yang dipelajari adalah sebagai berikut: a) National Income. b) Inflasi. c) Jumlah uang beredar. d) Nasional Output. e) Tingkat pengangguran. f) Mengapa perekonomian suatu negara tertentu berkembang pesat sementara perekonomian negara lain. Contoh: KOMPAS.com — Pemerintah memperkirakan angka pengangguran pada tahun 2009 akan naik. Karena itu, angka pengangguran akan direvisi menjadi 8,3 atau 8,4 persen pada tahun ini. Sebelumnya, pemerintah menargetkan penurunan angka pengangguran tahun ini mencapai 7-8 persen. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kemiskinan dan Ketenagakerjaan Bappenas Prasetijono Widjojo di sela Sidang Tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-42 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali. "Pengangguran tahun ini kemungkinan di atas 8 persen. Kemarin kita menargetkan penurunan angka pengangguran di level 7-8 persen, tetapi kemungkinan akan di atas itu, sekitar 8,3-8,4 persen," kata Prasetijono, Minggu (3/5). Kenaikan target angka pengangguran ini, lanjutnya, menggunakan asumsi adanya angkatan kerja yang tidak terserap dan angkatan pekerja yang terkena PHK. Ia mengakui, seharusnya angka pengangguran dapat ditekan dengan adanya stimulus infrastruktur yang dikucurkan pemerintah. Namun, stimulus tersebut tidak akan berpengaruh bagi pengurangan angka pengangguran bila pengucurannya lambat. "Angka kemiskinan di atas 8 persen itu diestimasikan tanpa memasukkan stimulus infrastruktur. Seharusnya dengan adanya stimulus pengangguran bisa ditekan, itu pun kalau stimulusnya tetap direalisasikan. Tetapi kalau lambat itu tidak akan berpengaruh," paparnya. Tanggapan Masalah kemiskinan diatas termasuk pengkajian ekonomi makro karena menyangkut permasalahan Negara, kelompok masyarakat secara keseluruhan. Menurut saya, banyak cara yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah kemiskinan, diantara pemecahan masalah yang paling urgen adalah: 1) Latihan pendidikan keterampilan, pemerintah daerah harus mengupayakan hal tersebut terlebih lagi harus bebas biaya, dengan adanya latihan keterampilan tersebut diharapkan seseorang/ anggota masyarakat mempunyai bekal kemampuan untuk terjun dalam dunia kerja. 2) Berwiraswasta, modal kemampuan yang berupa keterampilan akan menunjang atau memeberi bekal bagi seseorang untuk memeperoleh pendapatan yang dapat diterapkan melalui dunia wiraswasta. 3) Pemeritah harus menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat miskin guna menekan angka kemiskinan yang semakin bertambah. 4) Gratis biaya pendidikan, mahalnya biaya pendidikan menyebabkan anak-anak putus sekolah dengan adanya gratis biaya pendidikan anak-anak bisa mengembangkan pengetahuan dan potensinya sehingga tidak ada lagi pengangguran yang menyebabkan kemiskinan karena anak-anak merupakan tunas harapan bangsa.. Mungkin jika pemerintah mengupayakan hal tersebut diatas, kemiskinan akan teratasi sehingga bangsa ini tidak tertinggal jauh dengan negara lain dalam berbagai bidang. 3. Kebijakan Pemerintah Dalam bidang Ekonomi Dalam bidang bidang ekonomi pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting, diantaranya kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran Negara. Fungsi dari kebijakan ini adalah untuk menstabilkan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, mempertinggi pertumbuhan ekonomi, dan keadilan dalam pemerataan pendapatan. Pada garis besarnya kebijakan fiskal mempunyai dua aspek, yaitu: a) aspek kuantitatif, yaitu aspek yang berhubungan dengan jumlah uang yang ditarik atau dibelanjakan. b) aspek kualitatif, yaitu: aspek yang berhubungan dengan jenis-jenis pajak, pembayaran-pembayaran dan subsidi. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk membantu meredakan guncangan luar dunia agar usaha perekonomian agar lebih stabil dan guna memantapkan pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan keadilan pembagian pendapatan dan kekayaan. Fungsi utama kebijakan fiskal menurut musqrave ada 3 yaitu: a) fungsi alokasi b) fingsidistribusi c) fungsi stabilisasi jenis-jenis kebijakan fiskal, yaitu: a) pengaturan pengeluaran pemerintah. b) peningkatan tarif pajak. c) pemberlakuan pinjaman pemerintah DAFTAR PUSTAKA  Dr. Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN Malang Press, Malang.2007  Soediyono Roeksoprayitno, Ekonomi Makro, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.2008  Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH

 
Support : Creating Website | Fais | Tbi.Jmb
Copyright © 2011. Moh. Faishol Amir Tbi - All Rights Reserved
by Creating Website Published by Faishol AM
Proudly powered by Blogger