Headlines News :

Minggu, 29 September 2013

Studi Kasus

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat membuat makalah ini.
Sholawat beserta salam-Nya Allah mudah-mudahan selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Revolusioner Dunia yang telah berhasil membawa umatnya ke jalan yang benar (Islam).
Tidak terlupakan pula, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Rofiatul Hosna, yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari banyaknya kesalahan dalam makalah ini, saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan tidak lupa pula saya mengharapkan saran dan kritiknya.



Jombang, 7 Pebruari 2006

Penyusun

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2
BAB III PENUTUP 4

BAB I
PENDAHULUAN


Psikologi merupakan salah satu ilmu dari berbagai materi kuliah yang harus diikuti atau dipelajari oleh seorang mahasiswa di sebuah universitas.
Adapun arti dari psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang atau ilmu kejiwaan.
Dengan mempelajari psikologi setidaknya seorang mahasiswa bisa mengetahui dan membaca karakter (kejiwaan orang lain), akan tetapi lebih penting lagi yaitu mengetahui bagaimana karakter dirinya sendiri. Dengan mengetahui karakter diri kita sendiri atau kejiwaan maka kita tidak akan mudah menjelekkan atau menghina kejiwaan orang lain.
Dalam makalah ini saya akan berusaha mengutarakan dan memaparkan psikis seorang siswa Aliyah berdasarkan hasil wawancara saya dengan siswa tersebut pada tanggal 12 Pebruari 2006, pukul 18.30, akan tetapi saya tidak mempunyai niatan untuk mengungkapkan aib atau kejelekan seseorang, karena hal tersebut dilarang oleh agama, akan tetapi makalah ini hanyalah sebuah tugas akhir semester.



BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


Sesuai dengan hasil dari wawancara saya dengan siswa Aliyah yang saya lakukan pada tanggal 12 Pebruari 2006, pukul 18.30 WIB, adapun identitas siswa tersebut ialah :
N a m a : Guruh
U m u r : 18 tahun
Status kasus : Kurang minat belajar

Dalam dunia pendidikan, seorang siswa dituntut untuk secara aktif dalam mengikuti pelajaran dan perkembangan zaman sehingga tidak akan disebut dengan anak yang kuper.
Salah satu tujuan dari pendidikan ialah menciptakan sumber daya manusia yang tinggi dan didukung dengan faktor lain yang saling mempengaruhi, maka keadaan suatu bangsa akan lebih baik daripada SDM penduduknya lemah.
Akan tetapi dengan melihat fenomena pada makalah ini adalah kurang semangatnya seorang siswa Aliyah dalam belajar, padahal belajar merupakan salah satu upaqya untuk meningkatkan SDM. Apalagi siswa ini sudah kelas 3 Aliyah yang sebentar lagi menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, Ujian Akhir Nasional (UAN) kelulusannya sangat sulit dan nilai/target yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan semakin tinggi dan tidak ada ujian susulan lagi. Seandainya tidak lulus, maka siswa tersebut harus mengulangi satu tahun lagi.
Dengan begitu ketatnya dan sulitnya kelulusan pada tahun sekarang (2006), apakah tidak khawatir kalau tidak lulus, karena kalau tidak lulus maka yang sedih terlebih dirinya sendiri dan juga kedua orang tua dan kalau lulus siapa yang senang tentunya dirinya sendiri.
Sesuai hasil wawancara saya pada siswa tersebut, yang menyatakan malas dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor intern dan ekstern.
Adapun faktor intern ialah timbul dari diri pribadinya sendiri, yaitu kurang harmonis-nya hubungannya dengan keluarga.
Sedangkan faktor dari luar (eksternal) yaitu dari teman pergaulan dan lingkungan hidupnya.
Teman pergaulan merupakan corak dari diri kita sendiri, apabila teman yang kita temani ini baik maka baik pula kita, dan sebaliknya, apabila teman yang kita temani ini jelak maka jelek pula kita.
Apalagi siswa ini kelas 3 Aliyah yang sebentar lagi menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Maka dari itu kita dalam hal bergaul kita harus lebih berhati-hati, mana teman yang baik dan mana teman yang tidak baik.
Karena dengan kita berteman dengan teman yang kurang baik maka bisa berakibat fatal, bisa-bisa malah siswa tersebut tidak lulus.
Adapun faktor lingkungan tempat tinggal juga faktor yang penting dalam meraih keberhasilan dalam belajar. Dengan tinggal di lingkungan yang kurang mendukung, misalnya : lingkungan kumuh, ramai, dan yang lain, maka belajarpun kita akan malas. Akan tetapi apabila kita tinggal di lingkungan yang sehat, bersih, tenah, maka dalam belajar pun kita akan lebih semangat.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan pemaparan makalah di atas maka dapat disimpulkan, faktor yang menghambat dalam belajar yang dialami siswa ini adalah faktor keluarga, teman pergaulan dan lingkungan tempat tinggal.

B. Saran
Dalam hal belajar kita harus meninggalkan semua hal yang kurang mendukung dalam belajar.

1 komentar:

TERIMAKASIH

 
Support : Creating Website | Fais | Tbi.Jmb
Copyright © 2011. Moh. Faishol Amir Tbi - All Rights Reserved
by Creating Website Published by Faishol AM
Proudly powered by Blogger