BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Cabe rawit merupakan salah satu yang
dibutuhkan masyarakat sehari-hari, masyarakat mempunyai rasa pedas dari cabe
ini, bahkan banyak pula yang menjadikan cabe rawit sebagai salah satu
pembangkit selera makan.
Selain itu, cabe juga menjadi obat
reumatik, sesak nafas, dan bubuk cabe yang sudah dijadikan bubuk bisa digunakan
sebagai penenang. Hal tersebut mendorong seseorang atau kelompok bisnis untuk
mengelola budidaya cabe rawit untuk kelangsungan hidup dan perkembangan
kebutuhan manusia sekarang dan masa yang akan datang. Dengan begitu sumber daya
alam dapat terjaga dan terpelihara menjadi mutu dan minat sumber daya manusia.
Dengan pertimbangan tersebut, menanam cabe rawit tidak ada ragunya bahkan
keuntungan yang menggiurkan dapat diraih. Namun keuntungan itu dapat diperoleh
bila menanamnya secara benar.
Maka penulis akan membahas dalam sebuah paper
berjudul ”BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang
di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara pembudidayaan cabe rawit?
2. Apa
manfaat tanaman cabe rawit?
C. Tujuan
Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisannya karya tulis ini yaitu untuk mengetahui:
1. Bagaimana
cara membudidayakan tanaman cabe rawit.
2. Manfaat
tanaman cabe rawit.
D. Kegunaan
Pembahasan
Untuk dari penulis, penulisan karya tulis ini merupakan media berlatih
dan berfikir secara logis, kritis, kreatif dan sistematis meskipun terkesan
sangat sederhana, sedangkan secara umum, penulisan karya tulis ini mempunyai
kegunaan sebagai berikut:
1.
Sebagai
latihan dasar menjajaki ilmu pengetahuan yang didapat penulis terutama di
bidang ilmu pengetahuan alam.
2.
Penulis
berharap paper ini dapat menambah pengetahuan tentang sistem atau cara budidaya
tanaman cabe rawit.
3.
Sebagai
media kegiatan karya ilmiah bagi para pelajar.
4.
Sebagai
salah satu persyaratan mengikuti Ujian Akhir Madrasah.
E.
Metode
Pengumpulan Data
Metode-metode pengumpulan data yang digunakan dalam
mencari informasi serta data yang mendukung hingga menyusun karya tulis ini
adalah sebagai berikut:
1.
Metode
Observasi
Metode ini digunakan penulis dalam
memperoleh data-data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung
dari program study lapang (PSL) di kebun raya Purwodadi Pasuruan.
2.
Metode
Wawancara
Dengan menggunakan metode ini penulis
mendapatkan informasi dan keterangan dengan melakukan wawancara tentang tanaman
putrimalu.
3.
Metode
Pustaka
Dalam metode ini penulis mencari data
dan informasi dari buku-buku tentang budidaya tanaman cabe rawit pada khususnya
sebagai landasan teori dalam paper ini.
F.
Penegasan
Judul
Sesuai dengan judul paper ini yaitu
”BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT”, maka penulis terlebih dahulu akan menegaskan
makna dari judul paper ini, dengan tujuan agar tidak terjadi kesalah-pahaman
dalam mengartikan judul.
1.
Budidaya
: Upaya mengembangkan supaya menjadi banyak.
2.
Tanaman
caber rawit : jenis tanaman yang memiliki rasa pedas dan berbentuk kecil.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Sejarah
Cabe Rawit
Tanaman caber berasal dari Peru Amerika
Selatan dengan garis lintang 00 - 300 LU dan 00
- 300 yang dulunya merupakan tanaman liar yang disebarkan oleh
buning (cabe buning) mempunyai nama ilmiah capsium frustescens. Capsium
pendulum, capsium baccatum dan capsium chinese.
Kemudian pada tahun 1490-an colombus
mendarat di Benua Amerika Selatan. Tanaman cabe adalah tanaman yang berbeda
dengan tanaman yang sejenis yang pernah disaksikan Colombus di Eropa. Jenis
cabe yang ditemukan Columbus diduga memang tanamanan asli dari Amerika Selatan.
Dari daerah sini menyebar ke daerah
lainnya. Dugaan sementara, berdasarkan penelusuran sejarah, penduduk
Asli Amerika (Suku Indian) sudah memanfaatkan cabe untuk keperluan
masak-memasak (bumbu), menginjak tahun 5200 – 3400 SM barulah mereka mulai membudidayakannya, dan hasil budidaya
ini cabe disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua temuan Columbus.
B.
Macam-Macam
Cabe Rawit Berdasarkan Departemen Kesehatan
Mengutip dar vademekum berdasarkan
Departemen Kesehatan Varietas cabe rawit adalah sebagai berikut:
1. Cabe
Rawit atau Cengek Leuntik
Buahnya kecil dan berdiri tegak pada
tangkainya. Buah muda berwarna hijau dan akan berubah merah setelah tua.
2. Cengek
Domba atau Cengek Bodas
Buahnya lebih besar dari Cengek Leuntik
dan warna buah Muda Putih, sedangkan buah tua Jingga.
3.
Ceplik
Buahnya besar, berwarna hijau waktu
masih muda, dan menjadi merah setelah tua.
C.
Ciri-Ciri
Tanaman Cabe Rawit
1.
Batang
Batang tanaman tegak lurus tingginya 50
– 90 cm berbuku-buku dan bersudut, kadang-kadang tidak cukup kuat untuk
menyangga buah cabe yang banyak sehingga perlu diberi air sebagai penahan.
2.
Daun
Daun cabe tidak berbulu dan bentuk
daunnya agak bulat sampai lonong dan bagian ujungnya meruncing, panjangnya 1 –
12 cm.
3.
Bunga
Posisi bunga cabe biasanya menggantung
keluar dari ketiak daun memiliki 5 – 6 kelopak bunga. Tangkai bunga putik
berwarna putih panjangnya sekitar 0,5 cm, warna kelopak putih kuning kehijauan.
4.
Buah
Bentuk buah cabe umumnya memanjang cabe
rawit panjangnya 1 – 5 cm dan ada yang berbentuk bulat telur atau jorong
berbentuk telur, tangkai buah agak besar dan melengkung.
5.
Warna
Buah
Buah cabe yang berwarna muda, berwarna
hijau dan setelah tua berwarna merah kecoklatan sampai warna merah menyala
(jingga) biji buah berwarna kuning kecoklatan, cabe yang banyak bijinya akans semakin pedas rasanya.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A.
Budidaya Tanaman Cabe Rawit
1.
Persiapan Lahan dan Penentuan Jarak
Tanah
dicangkul dan dibuat bendengan dengan lebar 110 – 120 cm tinggi 50 cm serta
jarak antara bendengan disesuaikan dengan panjang lahan yang tersedia, tanah
dicampur dengan pupuk kandang dan kapur. Setelah pupuk kandang dan kapur
dicampur dengan tanah bendengan permukaan bendengan diratakan, kemudian ditutup dengan mulsa
hitam perak.
Jarak
tanam sebaiknya 70 – 100 cm, jarak dari pinggir bendengan sekitar 25 cm. Hal
ini mengingat sosok tanaman cabe rawit yang tinggi dan besar. Dengan jarak
tanam yang lebar diharapka kondisi sekitar tanaman tidak akan lembab.
2.
Pembibitan Benih
Sebelum
disemar, sebaiknya benih direndam dulu
degan air dingin atau air hangat. Biji yang terapung dapat dibuang sedangkan
yang tenggelam dapat disemai. Tanaman cabai yang dipilih menjadi benih harus
yang baik dan sehat, bentuk buahnya sempurna, tidak cacat serta bebas hama dan
penyakit, buah cabai tersebut kemudian dikeringkan diambil bijinya dan disimpan
di tempat kering.
3.
Persemaian
Cara
persemaian itu bermacam-macam ada yang dipakai kotak persemaian, persemaian
lapangan, kantung plastik (polibag) dan sebagainya. Tanah yang dipakai untuk
persemaian, pakailah tanah yang subur dan bebas dan hama dan penyakit. Tanah
yang subur yaitu tanah yang faktor Fisik, Kimia dan biologisnya baik. Apabila
cara persemaian itu dengan kantong plastik (polibag). Maka campurlah tanah
dengan pupuk kandang atau kompos yang telah jadi tanah tidak panas, kalau perlu
bisa dicampur dengan pasir sedikit supaya tanah menjadi gembur dan setiap
polibag diisi dengan 1 dan 2 biji cabe.
4.
Penanaman
Penanaman
sebaiknya dilakukan saat tanah lembab dan tidak becek supaya akar dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik. Bibit yang sudah siap ditanam, diambil dan
diletakkan dalam lubang tanah. Selanjutnyabibit dan tanahnya dilepaskan dari
polibag dengan cara menggunting polibag tersebut, setelah itu, bibit dan
tanahnya dimasukkan ke dalam lubang
tanah yang tersedia, kemudian bibit tersebut ditutupi tanah dengan tanah
sekitar lubang, selanjutnya tanah ditekan dengan tangan agar padat.
5.
Pemeliharaan
Pemeliharaan
tanaman diperlukan agar tanaman bisa tumbuh subur berproduksi secara maksimal,
dan tidak gampang sakit.
a.
Pemupukan dengan Pupuk Akar
Setelah
2 – 4 minggu penanaman, dapat dibongkar. Setelah itu tanaman diberi pupuk, baik
pupuk organik atau anorganik. Umumnya cara petani menebar pupuk di atas larikan
panjang. Larikan ini yang terletak di antara tanaman mempunyai kedalaman 10 cm.
Setelah pupuk ditebar, rorakan ditutup dengan tanah. Selain itu pupuk bisa
ditebar secara puturan (pupuk ditebar
mengelilingi atau di sekitar tanaman) jarak penebarannya sekitar 10 cm dari
tanaman.
b.
Pemupukan dengan Pupuk Daun
Pupuk
daun merupakan pupuk organik atau anorganik yang diberikan lewat daun yang
berbentuk butiran atau cairan. Daya kerja pupuk daun lebih cepat merangsang
pertumbuhan tanaman, pelebatan buah dan peningkatan mutu buah, dibandingkan
dengan pupuk tanah, cara pemberian pupuk daun dengan disemprotkan ke tanaman,
harus dilarutkan dengan air. Konsentrasi larutan tersebut sesuai yang tertera
di label kemasan masing-masing mereka atau jenis pupuk itu. Akan tetapi
pemberian pupuk daun jarang digunakan untuk tanaman cabe rawit.
c.
Hormon atau Zat Pelangsing
Pupuk
daun dengan hormon atau zat pengatur atau perangsang (ZPT) tidak sama, ZPT
merupakan senyawa kimiawi, baik yang dibentuk tanaman (fitohormon) atau yang
dibentuk secara sintetik. Zat ini bukan termasuk nutrisi, melainkan zat yang
membuat perubahan fisiologis pada tumbuhan. Cara kerja zat ini adalah melalui
sintesis zat tersebut oleh bagian tertentu yang aman. ZPT akan berproses dan
menimbulkan dampak kimiawi di bagian tertentu, dari tanaman itu sehingga
mengubah fisiologinya.
Contoh
seperti yang pernah digunakan untuk cabe rawit dan yang paling dikenal yaitu
(oleh para petani); athonik, dharmashi, dan florita manfaat zat ini menurut
petani yang pernah memakannya:
-
Merangsang pertumbuhan daun, tangkai, bunga dan daun
-
Melebatkan buah atau meningkatkan produksi
-
Menengah kerontokan bunga, pembusukan tangkai serta
meningkatkan kesehatan tanaman
d.
Penyiraman
-
Tanaman cabe rawit memerlukan penyiraman setiap hari
ketika dalam proses pertumbuhan, terutama pada pagi hari sebab tanaman ini peka
terhadap sinar matahari.
-
Tanaman cabe rawit paling tidak harus mendapatkan jatah
air sebanyak 5 – 10 mm (tergantung kekeringan tanah)
-
Hindarkan air berlebihan karena bisa mengandung penyakit
busuk akar, dan jangan sampai tanah menjadi kering karena berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman. Misalnya: bunga gampang rontok dan pertumbuhan buah tidak
sempurna.
e.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan agar tanaman cabe bebas dari tanaman liar karena dapat merugikan cabe
rawit sebab menghabiskan makanan dalam tanah dan membuat tanah menjadi lembab
sehingga memungkinkan hadirnya bibit hama dan penyakit.
Tanah
digemburkan, perlu dicangkul, didangir atau disiangi dengan tujuan:
-
Tanaman liar tidak tumbuh
-
Tempat itu tidak dijadikan sarang hama dan penyakit
-
Tanah menjadi gembur dan peresapan air lancar, karena
tanah itu dijadikan saluran perembesan air kelamaan menjadi padat
-
Tanah bisa mendapatkan sinar matahari dan kesehatannya
terjaga karena dalam penyiangan tanah bagian bawah bisa terbalik ke atas.
6.
Panen atau Pemungutan Hasil
Umumnya
pemanen cabe rawit dilakukan pada pagi hari, sesudah tanaman berumur 2,5 bulan,
buahnya mulai bisa dipungut yang pertama kali. Pemungutan bisa dilakukan
berturut-turut selama 1 tahun. Bahkan sampai dua tahun. Apabila belum sempat
meremajaka, boleh juga memangkas sebagian dari cabang. Cabangnya yang sudah
tua, supaya dapat membentuk tunas-tunas, cabang baru, tempat buah.
Caranya
buah dipetik beserta tangkainya, buah yang dipetik tidak selalu dalam kondisi
tua benar atau yang sudah berubah warna, terkadang buah yang belum tua benar
dipetik, ini tergantung pada
B.
Manfaat Tanaman Cabe Rawit
Selain
untuk sayuran, cabe mempunyai kegunaan lain yaitu dijadikan ramuan industri
makanan, karena cabe rawit mengandung vitamin A yang tinggi selain bermanfaat
bagi kesehatan.
Adapun
manfaat lainnya pada cabe yaitu:
1.
Cabe dapat meredakan pilek dan hidung tersumbat karena
capsaicin dapat mengencerkan lendir. Sehingga lendir yang tersumbat lagi. Ini
berlaku pada sinasitis dan juga batuk berdahak.
2.
Cabe dapat memperkecil resiko terserang stroke,
penyumbatan pembulu darah, impotensi dan jantung koroner, karena dengan
mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada
pembuluh darah tidak akan terbentuk sehingga darah akan mengalir dengan lancar.
Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah.
3.
Mengobati perut kembung
4.
Meredakan migraine
5.
Cabe menghasilkan vitamin C (lebih banyak dari pada
jeruk) dan provitamin A (lebih banyak daripada wortel) yang sangat diperlukan
bagi tubuh
6.
Kaya akan kalsium dan fosfor yang mengungguli ikan segar
7.
Memberikan kalsium dan fosfor bagi tubuh
8.
Ekstrak buah cabe rawit mempunyai daya hambat terhadap
pertumbuhan jamur candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit.
9.
Cabe dapat meringankan keluhan sakit kepala dan nyeri
sendi. Karena rasa pedas dan panas yang ditimbulkan capsaicin akan menghadang
pengiriman sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga rasa
sakit tersebut akan berkurang bahkan hilang.
10.
Cabe dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya,
karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu
membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan, sehingga nafsu makan menjadi
bertambah.
11.
Kandungan anti oksidanya dapat digunakan untuk mengatasi
ketidaksuburan dan memperlambat panuan.
12.
Menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas
13.
Daunnya bisa digiling untuk disalurkan di daerah yang
sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul
14.
Untuk gangguan rematik dan frosrbite (jari nyeri karena
kedinginan)
15.
Membantu pembakaran kalori hingga 25%
16.
Cabe dapat menghilangkan rasa dingin pada tubuh dengan
cara mengoleskan pada bagian yang terasa dingin.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam beberapa uraian
di atas, dapat diambil kesimpulannya:
1.
Cara pembudidayaan
cabe rawit meliputi:
a.
Persiapan lahan
b.
Pembibitan benih
c.
Persemaian
d.
Pemeliharaan
meliputi:
-
Pemupukan dengan
pupuk akar
-
Pemupukan dengan
pupuk daun
-
Hormon atau zat
perangsang
-
Penyiraman
-
Penyiangan
e.
Panen atau
pemungutan hasil
2.
Manfaat Tanaman
cabe rawit
Selain untuk sayuran, cabe mempunyai
kegunaan lain yaitu dijadikan ramuan industri makanan, karena cabe rawit
mengandung vitamin A yang tinggi selain bermanfaat bagi kesehatan.
a.
Meredakan pilek
b.
Memperkecil resiko
terserang stroke
c.
Mengobati perut
kembung
d.
Banyak mengandung vitamin A dan C
e.
Kaya akan kalsium
f.
Buah cabe dapat menghambat pertumbuhan jamur
g.
Meringankan keluhan sakit kepala
h.
Menambah nafsu makan
i.
Membantu pembakaran kalori hingga 25%.
B.
Saran-Saran
1.
Hendaknya bagi pecinta tanaman cabe rawit agar
benar-benar mengetahui, cara penanaman, pemeliharaan serta manfaat tanaman cabe
rawit.
2.
Pemeliharaan tanaman cabe rawit hendaknya mempunyai
ketelatenan dan kesabaran. Sebagai modal utama agar hasil yang diinginkan
tercapai budidaya tanaman cabe rawit.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik
Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, tahun1998
Senadi, Bertahan Cabe, cetakan , Jakarta: Penebar
Swadaya, 1995
Setiadi,
Jenis dan Budidaya Tanaman Cabe Rawit, cetakan II, Jakarta: Penebar
Swadaya, 1995
WJS
Poerwandorminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991
Pracaya, Ir, Bertanam Lombok, Salatiga: Penerbit
Kanisius, 1995
sangat membantu infonya gan..
BalasHapusmakasih banyak gan! :)
BalasHapusmg bermanfaat ..
BalasHapus