Hizb al-bahr ini
adalah salah satu hizib yang termasyhur dari pada hizib yang lain. Hizib
ini merupakan salah satu amalan yang dilakukan oleh waliyullah
wali-wali Qutub. Wali Qutub maksunya adalah sebutan para ketua wali atau
pusat para wali di dunia ini pada zamannya dulu. Yang mana mereka
adalah hamba Allah SWT yang sangat bertakwa kepada Allah secara zahir
dan batin. Banyak pada masa itu orang yang mengamalkan bermacam-macam
hizib, sehingga kehidupan mereka pun menjadi lebih berkah dan
berkaromah.
Sangat berbeda
dengan masa sekarang, banyak orang yang menomer duakan akhirat dan
mengutamakan kehidupan keduniawiannya. Padahal jika ia mengutamakan
akhirat secara otomatis kesuksesan kehidupan duniapun akan mengikutinya,
namun berbeda halnya jika ia mengutamakan kehidupan dunia maka kesuksesan akhirat tidak mampu mengimbanginya.
Dan karena sebab
itulah banyak para wali pada masa itu yang lebih mengutamakan akhirat
dari pada dunia, sehingga banyak dari-nya yang menciptakan berbagai
macam hizib yang memiliki khasiat dan kekuatatan yang berbeda-beda.
Tujuan asal amalan hizib-hizib adalah untuk membawa diri seseorang itu
menjadi dekat dengan Allah SWT. Dalam arti lain mengharapkan ridha Allah
dalam mengamalkannya disamping melakukan amalan-amalan wajib seperti
sholat fardhu, puasa, mengeluarkan zakat, menjauhi maksiat dan
sebagainya. Karena hizib juga kategori doa atau zikir yang bertujuan
memperkuat tauhid pengamal tersebut.
Kembali pada Hizib Al Bahr, Hijib Al Bahr adalah karya dari Al-imam Syadzili. Bahkan karena Hizib ini adalah amalan yang sangat-sangat istimewa, sampai-sampai beliau berwasiat kepada murid-muridnya supaya rajin dibaca, diamalkan dan diajarkan kepada anak-anak kelak.
Di dalam hizib ini mengandung al-Ismul A'dzam
(nama Allah yang Maha Agung) yang mana fungsinya adalah membuat suatu
tempat menjadi agung dan berkah, keluarga sakiinah, menjadikan si
pengamal menjadi sosok penuh percaya diri, karisma dan memiliki jiwa
pemimpin. Bahkan keistimewaan Hizib Al Bahr adalah membentengi rumah
atau tempat usaha Anda. Banyak dari pengamal Hizib Al-Bahr menemukan
pencuri yang kehilangan kesadaran dan tetap melakukan gerakan renang
sampai pagi.
Asal muasal Hizib
Al Bahr inipun sangat spesial karena diajarkan oleh Rasulallah S.A.W
melalui mimpi Imam Abu Hasan asy-Syadzili sewaktu beliau berduka cita di
tengah-tengah Laut Merah. Dengan kisah cerita seperti berikut:
“Singkat cerita,
pada suatu ketika masa itu Al-Imam Syadzili ingin pergi ke Makkah
al-Mukarramah untuk menunaikan ibadah haji melalui hamparan laut.
Akhirnya Al-Imam menaiki sebuah kapal yang dikapteni olehl seorang yang
beragama nasrani (kristen). Tiba-tiba dipertengahan jalan tiada angin
yang bertiup, hal tersebut membuatkan kapal Al-Imam Syadzili tidak dapat
berlayar lagi dan berhenti ditengah lautan bahkan sampai berhari-hari.
Semua penghuni kapal menjadi gelisah dan takut ketika itu. Dalam
ketakutan inilah Imam Abu Hasan asy-Syadzili bermimpi bertemu Rasulullah
S.A.W. Dalam mimpi beliau, Baginda Rasulullah mengajarkan al-Imam akan
hizib ini. Dan pada ketika itulah Al-Imam Syadzili mengamalkan hizib ini
lalu dengan Ridho Allah angin pun datang dan kapal pun dapat berlayar.
Dengan Izin Allah SWT dalam peristiwa yang luar biasa ini, kapten kapal
yang seorang nasrani itu pun memeluk Islam”.
Hizib Al Bahr Bagai Laut Yang Membentang
Dengan
dituliskannya hizib ini ketika Imam Syadzili berada ditengah laut merah,
maka dari itu hizib ini lebih dikenal dengan sebutan Bahr (laut). Hizib
ini merupakan deretan hizib teratas yang paling disukai para santri,
dan sangat sering diijazahkan oleh seorang kyai pada santrinya. Karena
adanya latar belakang kisah yang amat menarik tentang asal muasal Bahr.
Dalam kitab Kasyf
al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah juga memuat
berbagai jaminan yang diberikan al-Syadzili dengan Hizib Bahrnya ini. Di
antaranya, menurut Haji Khalifah, al-Syadzili pernah berkata:
“Seandainya hizibku (Hizib Bahar) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah
itu tidak akan jatuh”. Mungkin yang dimaksud al-Syadzili dengan
kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar. Bila Hizib
Bahar dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari
malapetaka, ujar Syaikh Abu al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah
dalam Kasyf al-Zhunun. Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama
lain tentang Hizib Bahar ini.
Banyak
komentar-komentar, baik dari Syaikh al-Syadzili maupun ulama lain
tentang keampuhan Hizib Bahr yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf
al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb). Selain itu, Haji Khalifah juga
menyatakan bahwa Hizib Bahr telah diisyarahi oleh banyak ulama,
diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu
Sulthan al-Harawi.
Khasiat Menguasai Hizib Al Bahr
Hizib Bahr
diciptakan oleh Syekh Abul Hasan Asy Syadzili pendiri Tarekat
Syadziliyah. Kegunaannya sangat banyak. Hizib ini cocok diamalkan saat
keadaan genting dan kekuatan musuh tidak sebanding dengan kekuatan Anda.
Misalnya saat perjuangan melawan penjajah. Khasiat mengamalkan hizib
ini diantaranya:
- Mendapat ridha Allah, sentiasa dalam keadaan hati yang tenang
- Terpelihara dari hasrat dengki, khianat, sombong dan penyakit hari lainnya
- Terpelihara dari gangguan jin, syaitan, iblis dan sebagainya
- Disegani kawan maupun lawan, percaya diri, berwibawa, penuh karisma dan daya tarik
- Kebal senjata dan serangan mahluk ghaib
- Menundukkan musuh bahkan mampu menewaskan musuh
- Mampu mengalahkan pasukan penjajah
- Membuat lawan anda takut
Apapun
kelebihan-kelebihan yang ada itu adalah karunia Allah kepada hamba yang
diridhoi-Nya, maka kita sebagai hamba Allah hendaklah mengikhlaskan niat
terhadap amalan yang kita lakukan. Berkenaan dengan itu kita serahkan
kepada Allah dengan berharap pada tujuan yang baik. Karena setiap
musibah yang terjadi kepada kita akan memberi hikmah tersendiri dan
terkadang menjadi kaffarah (balasan untuk menghapus dosa) atas
dosa-dosa yang pernah kita lakukan, cukuplah kita mengamalkannya dengan
hanya mencari ridha Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH