BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan skill yang berlangsung seumur hidup, baik internal maupun eksternal sekolah. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan sekolah.
Dalam hal ini sekolah merupakan lembaga yang berperan menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal, baik segi fisik, mental emosional, sosial dan intelektual.
Sekolah adalah suatu lembaga yang sangat penting untuk menghasilkan manusia-manusia penerus bangsa yang mempunyai kemampuan intelegensi, moral, dan spiritual yang seimbang. Untuk menghasilkan manusia berkualitas diperlukan usaha dan kerja keras yang tidaklah mudah dari berbagai pihak, yaitu siswa, keluarga, masyarakat dan juga para pendidik. Pihak-pihak inilah yang harus berperan aktif dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
Dalam pencapaian target tersebut banyak sekali masalah yang akan dihadapi. Sebagai suatu lembaga sekolah harus mampu menanggulangi setiap masalah yang dialami.
Melalui makalah ini, penulis akan mengidentifikasi dan menganalisis kesulitan-kesulitan yang terjadi dan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam usaha memecahkan masalah yang ada di sekolah dan untuk memajukan lembaga sekolah tersebut.
Merujuk pada latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan beberapa butir yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Perencanaan yang baik dalam pengelolaan lembaga sekolah
2. Implementasi program yang sesuai dengan rencana
3. Evaluasi yang berkesinambungan dalam pelaksanaan program-program yang telah disusun untuk pihak yang bersangkutan, yang dalam hal ini adalah Kepala Sekolah sebagai pelaksana, pengatur serta pengawas lembaga sekolah.
Melalui berbagai butir di atas disampaikan berbagai metode untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi-inovasi dalam usaha memajukan sekolah.
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan alternatif penyelesaian masalah. Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengkaji dan mendiagnosa masalah dalam lembaga sekolah
2. Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam lingkungan sekolah
3. Memperlancar tugas guru dalam membimbing siswa
4. Meningkatkan prestasi belajar siswa
5. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari para siswa dan khususnya pendidik.
C. Ruang Lingkup
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam memajukan sekolah antara lain:
1. Kurangnya motivasi belajar dari siswa untuk berprestasi.
2. Kurangnya perhatian dan dukungan dari orang tua
3. Kualitas pendidik dalam kegiatan pengajaran
4. Perencanaan program yang kurang matang dan pengembangan metode serta pengevaluasian program sesuai dengan target tertentu.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHANNYA
Kita ketahui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sedang berkembang, dan berusaha melakukan perubahan-perubahan dalam segala bidang. Oleh sebab itu penulis mengajak agar dunia pendidikan bisa menjadi sarana penunjang untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia sehingga kualitas manusia Indonesia menjadi lebih baik dan tujuan bangsa Indonesia untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya tercapai.
Untuk itu diharapkan semua pihak yang bersangkutan bekerjasama untuk mewujudkan hal tersebut. Khususnya lembaga sekolah yang berperan sangat penting untuk merealisasikannya.
Dalam mengembangkan dan memajukan sekolah diperlukan suatu perencanaan yang benar-benar matang dan pelaksanaan yang efektif dari berbagai pihak yang bersangkutan. Dengan koordinasi dan kerjasama yang bagus diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dari lembaga sekolah tersebut.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka penulis mengemukakan hambatan-hambatan yang terjadi dalam mengembangkan sekolah. Hambatan-hambatan tersebut dapat berasal dari:
1. Peserta didik / siswa
Faktor penyebab timbulnya masalah/kesulitan belajar pada diri siswa sehingga hasil belajarnya tidak optimal adalah:
a. Aktifitas belajar kurang
– Tidak dapat mengatur waktu belajar dengan baik
– Motivasi belajar dari dalam diri kurang
b. Alat penunjang pelajaran kurang
c. Daya ingatnya lemah dan pemahamannya kurang
d. Karakteristik siswa
e. Tidak/kurang suka dengan mata pelajaran tertentu.
2. Keluarga
a. Kurang komunikasi, perhatian dan motivasi belajar dari orang tua.
b. Tidak ada bimbingan sewaktu belajar, sehingga orang tua tidak mengetahui kesulitan anaknya
c. Suasana di rumah tidak mendukung untuk belajar
d. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan
e. Fasilitas belajar kurang (tidak ada tempat belajar khusus)
f. Kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya prestasi yang harus diperoleh seoptimal mungkin oleh anak.
3. Guru / Pendidik
a. Cara mengajar guru kurang disukai/bahkan tidak disukai.
b. Bimbingan dan penyuluhan dari guru kurang maksimal
c. Penguasaan guru akan ilmu yang harus disampaikan kurang
d. Cara penyampaian materi yang monoton dan kurang variatif
e. Kurangnya pemahaman guru tentang psikologi anak
f. Perhatian guru tentang latar belakang dan kebutuhan anak
g. Kurang adanya konsep perencanaan yang baik dalam penyusunan program-program untuk memajukan lembaga yang ditanganinya.
h. Kepribadian guru yang kurang matang
i. Minimnya kreatifitas dan inovasi untuk mengatasi berbagai hambatan yang terjadi dalam lembaga.
4. Pemerintah
a. Kebijakan pemerintah (keterbatasan pembiayaan/sumber dana dan fasilitas pendidikan).
b. Penyediaan sarana dan prasarana sekolah
B. Pemecahan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas penulis akan memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah, sehingga tujuan sekolah untuk melahirkan generasi penerus yang memegang teguh nilai-nilai bangsa dan menjadi penerus yang berkepribadian utuh dapat tercapai.
Pemecahan masalah tersebut meliputi :
1. Siswa
a. Membimbing anak membuat jadwal kegiatan sehari-hari
b. Meminjam buku di perpustakaan
c. Belajar yang rajin dan memanfaatkan waktu luang
d. Anak membiasakan diri untuk berdisiplin dalam belajar dan ikut aktif dalam kegiatan di sekolah.
e. Siswa belajar kelompok, sehingga tempat belajarnya bisa bergantian dan menghilangkan kejenuhan.
2. Keluarga
a. Orang tua memberikan motivasi dan pengawasan kepada anak dalam belajar.
b. Orang tua memberikan kondisi belajar yang menyenangkan
c. Memberikan gizi yang cukup sehingga daya ingatnya bagus
d. Orang tua memberikan sarana penunjang (alat sekolah) kepada anaknya (bagi yang mampu)
e. Pemberian bimbingan agar anak mempunyai sikap-sikap yang baik antara lain kejujuran, disiplin, tanggung jawab, keberanian, ketekunan, dan sebagainya.
3. Guru
a. Guru menguasai teknik pengajaran, strategi belajar mengajar dan keterampilan dasar mengajar. Keterampilan tersebut antara lain :
1) Keterampilan memberi penguatan
2) Keterampilan bertanya
3) Keterampilan menggunakan variasi
4) Keterampilan menjelaskan
5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
b. Guru menggunakan metode perencanaan kualitas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Metode perencanaan kualitas mengandung unsur :
1) Pengembangan di bidang kurikulum pendidikan
2) Memberikan inspirasi dan motivasi dalam belajar, seperti :
– Belajar sambil berbuat (learning by doing)
– Belajar untuk menemukan sendiri (discovery learning)
– Belajar memecahkan masalah (problem solving method)
3) Menggunakan metode yang efektif dan efisien
– Menerapkan kegemaran membaca di kalangan siswa
– Latihan mencatat hal-hal yang tidak/kurnag mengerti atau menanyakan kepada guru
– Membiasakan anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku
– Menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan dan menum-buhkan kreatifitas pada diri anak sehingga anak lebih bergairah dalam belajar.
4) Menumbuhkan perasaan senang anak tersebut guru dan pelajaran
5) Guru harus menyusun kebijaksanaan dan menggariskan strategi pendidikan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.
6) Program/kegiatan yang direncanakan harus juga konsisten dengan tujuan yang hendak dicapai baik untuk jangka pendek atau jangka panjang.
7) Perencanaan pendidikan harus didasarkan efisiensi. Guru harus bisa mencari upaya untuk mengurangi/menghilangkan pemborosan pendidikan.
c. Kepribadian guru yang matang
Guru merupakan pemegang kunci (key person) karena guru harus melaksanakan perilaku-perilaku sebagai berikut :
1) Kejelasan dalam penyampaian informasi secara verbal maupun non-verbal.
2) Kemampuan guru dalam membuat variasi tugas dan tingkah lakunya.
3) Sifat hangat dan keantusiasan guru dalam berkomunikasi
4) Perilaku guru yang berorientasi pada tugasnya saja tanpa merancukan dengan hal-hal yang bukan merupakan tugas keguruannya.
5) Perilaku guru yang berkaitan dengan pemberian kesempatan kepada siswanya dalam mempelajari tugas yang ditentukan.
6) Kesalahan guru dalam menggunakan gagasan-gagasan yang dikemukakan siswa dan pengarahan umum secara tidak langsung.
7) Perilaku guru dalam menghindari kritik yang bersifat negatif terhadap siswa.
8) Perilaku guru dalam memberikan komentar-komentar yang terstruktur
9) Perilaku guru dalam membuat variasi keterampilan bertanya.
10) Kemampuan guru dalam menentukan tingkat kesulitan pengajaran-nya.
11) Kemampuan guru mengalokasikan waktu mengajarnya sesuai dengan alokasi waktu-waktu dalam perencanaan satuan pelajaran.
d. Hal-hal yang harus dihindari
Beberapa kekeliruan yang perlu dihindari guru dalam mempraktekkan keterampilan mengelola kelas ialah :
1) Campur tangan yang berlebihan
2) Kelenyapan yaitu penyampaian pemberian tugas yang tidak jelas sehingga anak tidak memahami tugas.
3) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
4) Penyimpangan perilaku guru
5) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu.
Untuk menetapkan tujuan/pencapaian target pengembangan lembaga perlu adanya beberapa aspek yang harus diperhatikan :
1. Penetapan skala prioritas
2. Adanya koordinasi dalam rangka mempertinggi efisien. Efisiensi dapat dicapai melalui:
a. Menghilangkan fungsi ganda dan peninjauan tugas kembali
b. Adanya rencana bersama dan penyeragaman administrasi
c. Adanya pengawasan yang baik (monitoring dan pengendalian)
d. Adanya sistem pelaporan dari tiap-tiap tugas
e. Adanya manajemen yang baik.
3. Konsisten antara berbagai variabel sosial ekonomi suatu masyarakat
C. Follow Up
Follow up merupakan usaha tindak lanjut untuk dapat melihat sejauh mana tingkat keberhasilan pihak-pihak yang berkaitan dalam memajukan sekolah.
Dari hasil analisis terhadap aspek-aspek di atas, maka gambaran yang diproleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Siswa bersemangat untuk mengembangkan prestasi dalam sekolah.
2. Siswa mempunyai kepribadian yang baik.
3. Orang tua lebih memiliki kesadaran untuk lebih memperhatikan perkembangan belajar anaknya di rumah maupun di sekolah.
4. Orang tua lebih memiliki kesadaran mencukupi segala kebutuhan anaknya.
5. Mengadakan kontrol secara berkala terhadap prestasi/perkembangan siswa.
6. Tetap menjalin kerjasama guru, orang tua dan siswa.
7. Pencapaian target atas semua program yang telah disusun.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari semua hal yang disajikan di atas dapat disimpulkan bahwa kesadaran dari semua pihak untuk bekerjasama mewujudkan apa yang ingin dicapai adalah syarat utama, karena tanpa adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak maka mustahil akan tercapai target yang ingin dicapai.
Motivasi juga merupakan hal yang berpengaruh dalam mendorong pihak-pihak terkait untuk mencapai sasaran.
Kreatifitas dan inovasi yang terus dan terus berkembang tanpa henti akan berperan sangat penting sekali karena dengan adanya kreatifitas dan inovasi maka tidak mustahil jika dalam waktu yang relatif singkat suatu lembaga sekolah sebagai lembaga yang berfungsi mengembangkan kepribadian yang utuh baik kognitif, afektif, maupun psikomotor dapat tercapai.
B. Saran-saran
1. Untuk Siswa
a. Belajar yang rajin tanpa diperintah
b. Kerjakan PR tepat pada waktunya
c. Bersungguh-sungguh dalam belajar dan tidak mudah putus asa
d. Jangan lupa shalat/beribadah kepada Allah SWT
2. Untuk Orang Tua
a. Memberikan motivasi kepada anak dalam belajar
b. Memberikan pengawasan yang kontinyu dan perhatian yang penuh terhadap kesulitan belajar siswa.
c. Memperhatikan perlengkapan belajar anak dan mencukupinya.
d. Mendoakan anak agar bisa berhasil.
3. Guru
a. Memberikan motivasi belajar yang terus-menerus kepada siswa.
b. Meningkatkan cara mengajar seoptimal mungkin dengan memperhati-kan karakteristik siswa.
c. Menjalin kerjasama dengan orang tua tentang perkembangan dan usaha-usaha dalam meningkatkan belajar siswa.
d. Memperhatikan anak secara kontinyu yaitu dengan membuat buku monitoring yang dipegang guru, sehingga guru lebih mudah mengawasi perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moedjono, Hasibuan JJ. 1985. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Indar, Djumberansyah. 1995. Perencanaan Pendidikan, Strategi dan Implemen-tasinya. Surya Abdi Tama.
Ahmadi, Abu. H. 1995. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYELESAIANNYA
A. Identifikasi Masalah
B. Penyelesaian Masalah
C. Follow Up
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti pendaftaran calon kepala sekolah.
Penyusunan makalah ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga laporan studi kasus ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jombang, 18 September 2007
P e n u l i s
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan skill yang berlangsung seumur hidup, baik internal maupun eksternal sekolah. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan sekolah.
Dalam hal ini sekolah merupakan lembaga yang berperan menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal, baik segi fisik, mental emosional, sosial dan intelektual.
Sekolah adalah suatu lembaga yang sangat penting untuk menghasilkan manusia-manusia penerus bangsa yang mempunyai kemampuan intelegensi, moral, dan spiritual yang seimbang. Untuk menghasilkan manusia berkualitas diperlukan usaha dan kerja keras yang tidaklah mudah dari berbagai pihak, yaitu siswa, keluarga, masyarakat dan juga para pendidik. Pihak-pihak inilah yang harus berperan aktif dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
Dalam pencapaian target tersebut banyak sekali masalah yang akan dihadapi. Sebagai suatu lembaga sekolah harus mampu menanggulangi setiap masalah yang dialami.
Melalui makalah ini, penulis akan mengidentifikasi dan menganalisis kesulitan-kesulitan yang terjadi dan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam usaha memecahkan masalah yang ada di sekolah dan untuk memajukan lembaga sekolah tersebut.
Merujuk pada latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan beberapa butir yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Perencanaan yang baik dalam pengelolaan lembaga sekolah
2. Implementasi program yang sesuai dengan rencana
3. Evaluasi yang berkesinambungan dalam pelaksanaan program-program yang telah disusun untuk pihak yang bersangkutan, yang dalam hal ini adalah Kepala Sekolah sebagai pelaksana, pengatur serta pengawas lembaga sekolah.
Melalui berbagai butir di atas disampaikan berbagai metode untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi-inovasi dalam usaha memajukan sekolah.
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan alternatif penyelesaian masalah. Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengkaji dan mendiagnosa masalah dalam lembaga sekolah
2. Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam lingkungan sekolah
3. Memperlancar tugas guru dalam membimbing siswa
4. Meningkatkan prestasi belajar siswa
5. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari para siswa dan khususnya pendidik.
C. Ruang Lingkup
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam memajukan sekolah antara lain:
1. Kurangnya motivasi belajar dari siswa untuk berprestasi.
2. Kurangnya perhatian dan dukungan dari orang tua
3. Kualitas pendidik dalam kegiatan pengajaran
4. Perencanaan program yang kurang matang dan pengembangan metode serta pengevaluasian program sesuai dengan target tertentu.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHANNYA
Kita ketahui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sedang berkembang, dan berusaha melakukan perubahan-perubahan dalam segala bidang. Oleh sebab itu penulis mengajak agar dunia pendidikan bisa menjadi sarana penunjang untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia sehingga kualitas manusia Indonesia menjadi lebih baik dan tujuan bangsa Indonesia untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya tercapai.
Untuk itu diharapkan semua pihak yang bersangkutan bekerjasama untuk mewujudkan hal tersebut. Khususnya lembaga sekolah yang berperan sangat penting untuk merealisasikannya.
Dalam mengembangkan dan memajukan sekolah diperlukan suatu perencanaan yang benar-benar matang dan pelaksanaan yang efektif dari berbagai pihak yang bersangkutan. Dengan koordinasi dan kerjasama yang bagus diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dari lembaga sekolah tersebut.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka penulis mengemukakan hambatan-hambatan yang terjadi dalam mengembangkan sekolah. Hambatan-hambatan tersebut dapat berasal dari:
1. Peserta didik / siswa
Faktor penyebab timbulnya masalah/kesulitan belajar pada diri siswa sehingga hasil belajarnya tidak optimal adalah:
a. Aktifitas belajar kurang
– Tidak dapat mengatur waktu belajar dengan baik
– Motivasi belajar dari dalam diri kurang
b. Alat penunjang pelajaran kurang
c. Daya ingatnya lemah dan pemahamannya kurang
d. Karakteristik siswa
e. Tidak/kurang suka dengan mata pelajaran tertentu.
2. Keluarga
a. Kurang komunikasi, perhatian dan motivasi belajar dari orang tua.
b. Tidak ada bimbingan sewaktu belajar, sehingga orang tua tidak mengetahui kesulitan anaknya
c. Suasana di rumah tidak mendukung untuk belajar
d. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan
e. Fasilitas belajar kurang (tidak ada tempat belajar khusus)
f. Kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya prestasi yang harus diperoleh seoptimal mungkin oleh anak.
3. Guru / Pendidik
a. Cara mengajar guru kurang disukai/bahkan tidak disukai.
b. Bimbingan dan penyuluhan dari guru kurang maksimal
c. Penguasaan guru akan ilmu yang harus disampaikan kurang
d. Cara penyampaian materi yang monoton dan kurang variatif
e. Kurangnya pemahaman guru tentang psikologi anak
f. Perhatian guru tentang latar belakang dan kebutuhan anak
g. Kurang adanya konsep perencanaan yang baik dalam penyusunan program-program untuk memajukan lembaga yang ditanganinya.
h. Kepribadian guru yang kurang matang
i. Minimnya kreatifitas dan inovasi untuk mengatasi berbagai hambatan yang terjadi dalam lembaga.
4. Pemerintah
a. Kebijakan pemerintah (keterbatasan pembiayaan/sumber dana dan fasilitas pendidikan).
b. Penyediaan sarana dan prasarana sekolah
B. Pemecahan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas penulis akan memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah, sehingga tujuan sekolah untuk melahirkan generasi penerus yang memegang teguh nilai-nilai bangsa dan menjadi penerus yang berkepribadian utuh dapat tercapai.
Pemecahan masalah tersebut meliputi :
1. Siswa
a. Membimbing anak membuat jadwal kegiatan sehari-hari
b. Meminjam buku di perpustakaan
c. Belajar yang rajin dan memanfaatkan waktu luang
d. Anak membiasakan diri untuk berdisiplin dalam belajar dan ikut aktif dalam kegiatan di sekolah.
e. Siswa belajar kelompok, sehingga tempat belajarnya bisa bergantian dan menghilangkan kejenuhan.
2. Keluarga
a. Orang tua memberikan motivasi dan pengawasan kepada anak dalam belajar.
b. Orang tua memberikan kondisi belajar yang menyenangkan
c. Memberikan gizi yang cukup sehingga daya ingatnya bagus
d. Orang tua memberikan sarana penunjang (alat sekolah) kepada anaknya (bagi yang mampu)
e. Pemberian bimbingan agar anak mempunyai sikap-sikap yang baik antara lain kejujuran, disiplin, tanggung jawab, keberanian, ketekunan, dan sebagainya.
3. Guru
a. Guru menguasai teknik pengajaran, strategi belajar mengajar dan keterampilan dasar mengajar. Keterampilan tersebut antara lain :
1) Keterampilan memberi penguatan
2) Keterampilan bertanya
3) Keterampilan menggunakan variasi
4) Keterampilan menjelaskan
5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
b. Guru menggunakan metode perencanaan kualitas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Metode perencanaan kualitas mengandung unsur :
1) Pengembangan di bidang kurikulum pendidikan
2) Memberikan inspirasi dan motivasi dalam belajar, seperti :
– Belajar sambil berbuat (learning by doing)
– Belajar untuk menemukan sendiri (discovery learning)
– Belajar memecahkan masalah (problem solving method)
3) Menggunakan metode yang efektif dan efisien
– Menerapkan kegemaran membaca di kalangan siswa
– Latihan mencatat hal-hal yang tidak/kurnag mengerti atau menanyakan kepada guru
– Membiasakan anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku
– Menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan dan menum-buhkan kreatifitas pada diri anak sehingga anak lebih bergairah dalam belajar.
4) Menumbuhkan perasaan senang anak tersebut guru dan pelajaran
5) Guru harus menyusun kebijaksanaan dan menggariskan strategi pendidikan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.
6) Program/kegiatan yang direncanakan harus juga konsisten dengan tujuan yang hendak dicapai baik untuk jangka pendek atau jangka panjang.
7) Perencanaan pendidikan harus didasarkan efisiensi. Guru harus bisa mencari upaya untuk mengurangi/menghilangkan pemborosan pendidikan.
c. Kepribadian guru yang matang
Guru merupakan pemegang kunci (key person) karena guru harus melaksanakan perilaku-perilaku sebagai berikut :
1) Kejelasan dalam penyampaian informasi secara verbal maupun non-verbal.
2) Kemampuan guru dalam membuat variasi tugas dan tingkah lakunya.
3) Sifat hangat dan keantusiasan guru dalam berkomunikasi
4) Perilaku guru yang berorientasi pada tugasnya saja tanpa merancukan dengan hal-hal yang bukan merupakan tugas keguruannya.
5) Perilaku guru yang berkaitan dengan pemberian kesempatan kepada siswanya dalam mempelajari tugas yang ditentukan.
6) Kesalahan guru dalam menggunakan gagasan-gagasan yang dikemukakan siswa dan pengarahan umum secara tidak langsung.
7) Perilaku guru dalam menghindari kritik yang bersifat negatif terhadap siswa.
8) Perilaku guru dalam memberikan komentar-komentar yang terstruktur
9) Perilaku guru dalam membuat variasi keterampilan bertanya.
10) Kemampuan guru dalam menentukan tingkat kesulitan pengajaran-nya.
11) Kemampuan guru mengalokasikan waktu mengajarnya sesuai dengan alokasi waktu-waktu dalam perencanaan satuan pelajaran.
d. Hal-hal yang harus dihindari
Beberapa kekeliruan yang perlu dihindari guru dalam mempraktekkan keterampilan mengelola kelas ialah :
1) Campur tangan yang berlebihan
2) Kelenyapan yaitu penyampaian pemberian tugas yang tidak jelas sehingga anak tidak memahami tugas.
3) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
4) Penyimpangan perilaku guru
5) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu.
Untuk menetapkan tujuan/pencapaian target pengembangan lembaga perlu adanya beberapa aspek yang harus diperhatikan :
1. Penetapan skala prioritas
2. Adanya koordinasi dalam rangka mempertinggi efisien. Efisiensi dapat dicapai melalui:
a. Menghilangkan fungsi ganda dan peninjauan tugas kembali
b. Adanya rencana bersama dan penyeragaman administrasi
c. Adanya pengawasan yang baik (monitoring dan pengendalian)
d. Adanya sistem pelaporan dari tiap-tiap tugas
e. Adanya manajemen yang baik.
3. Konsisten antara berbagai variabel sosial ekonomi suatu masyarakat
C. Follow Up
Follow up merupakan usaha tindak lanjut untuk dapat melihat sejauh mana tingkat keberhasilan pihak-pihak yang berkaitan dalam memajukan sekolah.
Dari hasil analisis terhadap aspek-aspek di atas, maka gambaran yang diproleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Siswa bersemangat untuk mengembangkan prestasi dalam sekolah.
2. Siswa mempunyai kepribadian yang baik.
3. Orang tua lebih memiliki kesadaran untuk lebih memperhatikan perkembangan belajar anaknya di rumah maupun di sekolah.
4. Orang tua lebih memiliki kesadaran mencukupi segala kebutuhan anaknya.
5. Mengadakan kontrol secara berkala terhadap prestasi/perkembangan siswa.
6. Tetap menjalin kerjasama guru, orang tua dan siswa.
7. Pencapaian target atas semua program yang telah disusun.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari semua hal yang disajikan di atas dapat disimpulkan bahwa kesadaran dari semua pihak untuk bekerjasama mewujudkan apa yang ingin dicapai adalah syarat utama, karena tanpa adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak maka mustahil akan tercapai target yang ingin dicapai.
Motivasi juga merupakan hal yang berpengaruh dalam mendorong pihak-pihak terkait untuk mencapai sasaran.
Kreatifitas dan inovasi yang terus dan terus berkembang tanpa henti akan berperan sangat penting sekali karena dengan adanya kreatifitas dan inovasi maka tidak mustahil jika dalam waktu yang relatif singkat suatu lembaga sekolah sebagai lembaga yang berfungsi mengembangkan kepribadian yang utuh baik kognitif, afektif, maupun psikomotor dapat tercapai.
B. Saran-saran
1. Untuk Siswa
a. Belajar yang rajin tanpa diperintah
b. Kerjakan PR tepat pada waktunya
c. Bersungguh-sungguh dalam belajar dan tidak mudah putus asa
d. Jangan lupa shalat/beribadah kepada Allah SWT
2. Untuk Orang Tua
a. Memberikan motivasi kepada anak dalam belajar
b. Memberikan pengawasan yang kontinyu dan perhatian yang penuh terhadap kesulitan belajar siswa.
c. Memperhatikan perlengkapan belajar anak dan mencukupinya.
d. Mendoakan anak agar bisa berhasil.
3. Guru
a. Memberikan motivasi belajar yang terus-menerus kepada siswa.
b. Meningkatkan cara mengajar seoptimal mungkin dengan memperhati-kan karakteristik siswa.
c. Menjalin kerjasama dengan orang tua tentang perkembangan dan usaha-usaha dalam meningkatkan belajar siswa.
d. Memperhatikan anak secara kontinyu yaitu dengan membuat buku monitoring yang dipegang guru, sehingga guru lebih mudah mengawasi perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moedjono, Hasibuan JJ. 1985. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Indar, Djumberansyah. 1995. Perencanaan Pendidikan, Strategi dan Implemen-tasinya. Surya Abdi Tama.
Ahmadi, Abu. H. 1995. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYELESAIANNYA
A. Identifikasi Masalah
B. Penyelesaian Masalah
C. Follow Up
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti pendaftaran calon kepala sekolah.
Penyusunan makalah ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga laporan studi kasus ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jombang, 18 September 2007
P e n u l i s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH