Kita harus berhati-hati dalam setiap langkah, karena apapun yang kita
lakukan di dunia ini akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat
kelak. Dalam sebuah hadist dijelaskan: Setiap kamu adalah pemimpin dan
akan diminta pertanggung jawabannya atas apa yang kamu pimpin, presiden
akan dimintai pertanggung jawabannya atas rakyatnya, seorang kepala sekolah akan dimitai guru, murid dan wali muridnya, seorang laki-laki
akan dimintai pertanggung jawabannya atas keluarganya, perempuan akan
dimintai pertanggung jawaban atas rumah suaminya, pembantu akan dimintai
pertanggung jawabannya atas harta juragannya, dan setiap diri kita
adalah pemimpin diri sendiri dan akan diminta pertanggung jawabannya
atas anggota tubuh kita.
Pada saat sekarang ini umumnya orang berebut menjadi pemimpin. Sebab
status sebagai pemimpin dianggap banyak mendatangkan keuntungan, mulai
dari yang sifatnya sederhana, misalnya mengumpulkan kekayaan hingga
lainnya seperti popularitas, prestise, kehormatan, dan lain-lain. Oleh
karena itu, banyak cara dilakukan orang untuk mendapatkan status itu,
mulai dari mencari koneksi, dukungan, dan bahkan juga membeli suara.
Dalam Islam, mengejar status kepemimpinan tidak dibolehkan. Bahkan orang
yang minta dipilih menjadi pemimpin, sebaiknya justru tidak diberi. Sudah berapa banyak model pemimpin yang Anda temui hingga saat ini?
Seperti yang kita ketahui, tidak semua pemimpin layak diikuti, tidak
semua memiliki kriteria yang dibutuhkan dalam diri seorang pemimpin.
Seorang pemimpin cenderung diidentikkan dengan kekuasaan. Dengan
kekuasaan yang ia milikilah ia dapat memerintah orang lain yang
berposisi “di bawah”nya. Apakah kekuasaan seorang pemimpin yang
membuatnya puas dan bahagia?