Headlines News :
Logo Design by FlamingText.com

SA'ATUL AN

TARIKHUL AN

ARCHIVE

Tarjim

POST

Sabtu, 16 Maret 2013

Pentingnya Ibadah Sholat


1. Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa'i dan Tirmidzi)
2. Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah do'a (saat bersujud) (HR. Muslim)
3. Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari)
5. Yang kusenangi dari urusan duniamu adalah wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan mataku (sebagai biji mata) dalam shalat. (HR. An-Nasaa'i dan Al Hakim)
6. Shalat dua rakaat (yakni shalat sunnah fajar) lebih baik dari dunia dan segala isinya. (HR. Tirmidzi)
7. Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan. (HR. Ahmad)
8. Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (HR. Abu Dawud)
9. Shalat pada awal waktu adalah keridhoan Allah dan shalat pada akhir waktu adalah pengampunan Allah. (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa lupa shalat atau ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya pada saat dia ingat. (HR. Ahmad)
11. Ibnu Abbas Ra. berkata : Rasulullah Saw. pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya' di Madinah tanpa disebabkan faktor ketakutan (khauf) atau hujan. Beliau ditanya apa sebabnya, lalu menjawab, "agar tidak menyulitkan umatnya." (HR. Muslim).
Penjelasan:
Jika menghadapi soal yang sangat penting dan mendesak beliau pernah menjama' walaupun bukan musafir.
12. Apabila seseorang mengantuk saat akan shalat hendaklah ia tidur sampai hilang ngantuknya, sebab bila shalat dalam keadaan mengantuk dia tidak menyadari bahwa ketika beristighfar ternyata dia memaki dirinya.(HR. Bukhari)
13. Janganlah melakukan shalat pada saat hidangan makanan sudah tersedia dan jangan pula memulai shalat dalam keadaan menahan kencing dan buang air (termasuk kentut). (HR. Ibnu Hibban)
14. Apabila diserukan untuk shalat datangilah dengan berjalan dengan tenang. Apa yang dapat kamu ikuti shalatlah dan yang tertinggal lengkapilah. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Tidak boleh tergesa-gesa dan berlari-larian menuju masjid.
15. Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyu' sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu'. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
16. Allah Ta'ala tetap (senantiasa) berhadapan dengan hambaNya yang sedang shalat dan jika ia mengucap salam (menoleh) maka Allah meninggalkannya. (HR. Mashabih Assunnah)
17. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku." "Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Ad-Dailami)
18. Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana shalat yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
Lanjuuut..

Kegelisahan Intelektual Kaum Muda n Santri



Kegelihan Intelektual Kaum Muda Santri
Istilah Pesantren Global bermula dari keprihatinan atas berbagai kelompok kaum muda santri yang memiliki kepedulian yang sangat insten terhadap pendidikan di tengah komonitas pesantren maupun masyarakat secara umum (Zainuddin, 2009: 130)
Dari faktor lain pula, secara internal pendidika;n terdapat berbagai problem di tengah realitas masyarakat, yang di antaranya:
a. Problem pendidikan semenjak pendidikan kolonial Belanda masuk ke Indonesia secara sadar membangun ‘’mitos’’ (harapan kosong tidak tentu arah) pada kesuksesan. Padahal realitas logika di atas sebagaimana berbenturan dengan realitas pengangguran yang semakin ‘’menyampah’’. Janji dan jaminan bahwa lembaga pendidikan menghasilkan orang sukses, praktis hanya di peruntuhkan pada kelompok mereka yang berduit dan para bangsawan dalam lingkaran elit kolusi dan nepotisme.
b. Problem pendidikan secara internal sebagai komoditas bisnis memenuhi berbagai tuntutan pragmatis, mengesampingkan pembentukan karakter perjuangan dan keberpihakan terhadap problem sosial.
c. Problem pendidikan sebagai instrumen (apparatus) kekuasaan negara , sehingga tidak mempunyai independensi dalam menentukan arah dalam mengawal proses perubahan sosial.

2. Pesantren dalam Posisi’’Marjinal’’

Berangkat dari dimensi historis di atas, terlepas juga dari dinamisasi perkembangan pesantren yang ada. Beberapa indikator yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada masa penjajah, eksitensis pesantren dikawatirkan sedemikian rupa,sehingga berbagai produk hukum yang berkenan lembaga pendidikan dan pondok pesantren buatan kaum penjajah menimbulkan kegelisahan di kalangan pesantren.

b. Pada masa reformasi, ada kader santri yang meroket dalam pola perjuangannya sampai menjadi puncak pimpinan nasional ( presiden Abdurrahman Wahid), meskipun hanya 2 tahun dan kemudian dilengserkan akibat banyak kalangan yang tidak sejalan dengan kebijakannya yang cenderung mengangkat arus bawah ( masyarakat kecil), di samping mereka yang memiliki perbedaan visi politiknya. Sebagai akibat ‘’pelengseran’’ itulah, ternyata juga berimbas besar di kalangan santri dan pesantren.

3. Pesantren Antara Sekolah dan Tantangan Global

Mengingat keperpihakan terhadap sistem persekolahan yang tampak sekali oleh para tokoh bangsa ini, maka ada seorang tokoh pendidikan Van Dusen seorang tokoh pendidik justru mengkritik bahwa pendidikan persekolahan telah gagal dalam upaya menjalin kekuatan yang menyatukan falsafah keagamaan dalam orientasi pembelajaran karena timbulnya konflik antara sisi keagamaan di satu pihak dengan sisi sekuler di pihak lain dalam dunia pendidikan sekolahan. Kegagalan itu berakibat pada pembinaan watak anak didik karena sistem pendidikan sekolah lebih mengutamakan aspek pengembangan aspek intelektual daripada pembinaan pribadi (Van Dusen, 2009: 6-7)

Sistem pendidikan pesantren yang masih mempertahankan ‘’tradisi salafiah’’, kini harus berhadapan dengan tantangan global. Jika pesantren salafiyah berdiam diri tidak beranjak untuk melakukan perubahan dan inovasi kurikulum, akibatnya ia akan ditinggalkan masyarakat yang telah menikmati mesin modernisasi. Namun, jika pesantren salafiyah bersedia melakukan berbagai perubahan kurikulum yang sesuai perkembangan zaman, ia akan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat untuk menepatkan anak – anaknya belajar menuntut ilmu pengetahuan tanpa khawatir kehilangan jati diri beriman dan berakhlakul karimah (Sunyoto, 2009: 8)
Lanjuuut..

Senin, 11 Maret 2013

Skripsi Konsep Pendidikan Akhlak Luqman Hakim


Dalam Islam, adanya hidup yang berkelanjutan dari dunia ke akhirat merupakan suatu siklus kehidupan yang harus dilalui oleh manusia yang beriman. Oleh kerena itu agama dengan dasar wahyu yang diturunkan Tuhan ke dalam masyarakat manusia membawa ajaran-ajaran dan norma-norma yang dibawa agama dipandang bersifat devine (bersiat illahiyah), yaitu buatan Tuhan dan bukan manusia (Taufiq Hidayat, dalam Ruh Islam Dalam Budaya Bangsa 4, 1996 : 127).
Meskipun agama memiliki kelemahan-kelemahan, hanya agamalah yang dapat membawa manusia kepada tata-tertib yang stabil di dunia ini.
مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ اِلاَّ اَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوْهاَ اَنْتُمْ وَاَباَؤُكُمْ مَا اَنْزَلَ اللهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍط اِنِ الحُكْمُ اِلاَّ للهِط اَمَرَ اَلاَّ تَعْبُدُوْا اِلاَّ اِيَّاهُط ذلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ (يوسف : 40)
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (DEPAG RI 1982/1983: 354).
Masyarakat sekarang, telah mempraktekkan cara-cara hidup yang beragam. Sebagian dari mereka meneruskan tradisi yang telah dilakukan oleh pendahulunya. Sebagian mengikuti metodologi yang dipikirkan oleh para sufi, beberapa lagi mengajukan pencarian kebenaran sendiri sebagai ulama sementara sebagian yang lain melakukan perkiraan mereka sendiri dengan menonjolkan kemampuan intelektual mereka sebagai hujjah dalam urusan agama. (Syah Ismail Syahid, 2001 : 67-68).



Download Skripsi: "Konsep Pend.Akhlak" Lengkap
Lanjuuut..

konsep Ekonomi Syari’ah dalam pengupahan karyawan perusahaan di Indonesia


Masalah pengupahan adalah masalah yang tidak pernah selesai diperdebatkan oleh pihak manajemen, apapun bentuk organisasinya. Upah seolah-olah kata-kata yang membuat pihak manajemen perusahaan berpikir ulang dari waktu ke waktu untuk menetapkan kebijakan tentang upah. Upah juga yang selalu memicu konflik antara pihak manajemen dengan karyawan seperti banyak terjadi akhir-akhir ini
Hal yang juga tidak kalah pentingnya dari manajemen pengupahan adalah perbedaan tingkat besar upah yang diterima. Banyak terjadi kasus dimana seorang karyawan yang protes kepada pihak manajemen akibat gajinya lebih kecil daripada pegawai baru, padahal pekerjaannya sama. Diantaranya adalah seperti yang terjadi di salah satu perusahaan di Jakarta pada tahun 2003. perusahaan tersebut menerapkan kebijakan bagi pegawai baru, bahwa penentuan gaji pegawai baru didasarkan atas bargaining (tawar menawar) pada saat masuk kerja.Pengamalan bekerja dan imbalan yang diterima di tempat lain menjadi pertimbangan untuk penentuan gaji pegawai baru tersebut. Tetapi fakta yang terjadi akibat kebijakan baru itu adalah timbulnya keresahan pada pegawai lama yang merasa tidak dihargai perusahaan karena gajinya lebih kecil daripada pegawai baru, padahal pekerjaannya sama. Ada juga fakta dimana bonus yang dibagikan kepada karyawan menimbulkan protes karyawan. Seharusnya jika perusahaan memberikan bonus kepada karyawan karena perusahaan untung, maka karyawan bersyukur dan berterima kasih kepada perusahaan. Tetapi yang terjadi di salah satu perusahaan di Jakarta pada tahun 2003 adalah sebaliknya, karyawan protes terhadap kebijakan pembagian bonus.



Download Skripsi: "Ekonomi Syari’ah dalam pengupahan karyawan"Lengkap
Lanjuuut..

Perkawinan Tanpa Adanya WALI


Perkawinan merupakan sunnatullah yang berisi tentang perjanjian antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk melakukan kehidupan sebagai suami-istri, membentuk rumah tangga dan mengembangkan keturunan demi tersalurnya naluri kebapakan dan keibuan, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Nisa’ ayat 1 yang berbunyi :
يـأيها الناس اتـقـوا ربكم الذى خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كـثيرا ونسـاء.
“Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Allah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan darinyalah Allah menciptakan istrinya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak”.
Dalam Islam perkawinan bukan semata-mata sebagai hubungan keper-dataan saja (sebagaimana dalam KUH Perdata) akan tetapi ia mempunyai nilai ibadah karena perkawinan merupakan ikatan yang kuata (mitsaqan ghalidhan) untuk mentaati perintah Allah, sebagaimana dalam surat al-Nisa’ ayat 2
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menyimpul-kan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang melatarbelakangi perkawinan tanpa adanya wali ?
2. Bagaimana konsep pemikiran antara madzhab Hanafi dan madzhab Syafi’i tentang wali dalam pernikahan ?



Download Skripsi : "Perkawinan Tanpa Adanya WALI" Lengkap
Lanjuuut..

peran hadist dalam kehidupan sehari-hari


Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia individu tidaklah mungkin dapat mungkin dapat hidup tanpa membutuhkan orang lain disekitarnya. Tetapi mereka di ciptakan untuk bisa saling berkomunikasi antar sesama manusia, oleh karena itu rasa saling tolong menolong bagi kehidupan sehari-hari sangatlah perlu diterapkan.
Setelah Al Qur’an yang menjadi dasar utama umat islam, maka hadist juga dapat digunakan untuk menjadi dasar dalam penerapan hukum di kehidupan sehari-hari, maka dengan ini penulis member judul “Penerapan Hadist Dalam Kehidupan Sehari-Hari” sebagai sarana untuk mengetahui sejauh mana hadist dalam kehidupan sahari-hari.
B.Rumusan masalah
Dalam penulisan paper ini, kiranya untuk memudahkan dalam pembahasan kiranya perlu merumuskan bebrapa rumusan masalah yang antara lain sebagai berikut :
1.Sejauh mana peran hadist dalam kehidupan sehari-hari
2.Hikmah dibalik penerapan hadist dalam kehidupan sehari-hari



Download Makalah: "hadist dalam kehidupan sehari-hari" Lengkap
Lanjuuut..

Perkawinan di bawah tangan


Allah menciptakan manusia tidak seperti makhluk lainnya, yakni hidup bebas mengikuti nalurinya, juga berhubungan antara jantan dan betina secara anarkis tanpa adanya aturan. Untuk menjaga harga dan martabat manusia, Allah membuat hukum yang sejalan dengan martabat tersebut.
Hukum Allah dalam firman-Nya berupa ayat-ayat Al-Qur'an, juga dalam undang-undang atau peraturan yang diformulasikan oleh para mujtahid atau para penguasa yang bertujuan untuk mengatur hubungan antara sesama manusia atau penguasanya, sebagai rakyat yang patuh terhadap segala peraturan negaranya, sehingga ketertiban umum bisa dicapai untuk kehidupan yang harmonis dan seimbang.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, salah satu formulasi aturan yang diciptakan guna mencapai hubungan sebuah keluarga yang kekal, mencapai kebahagiaan dunia akhirat, membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa-rahmah. Menjadi keharusan sebagai warga negara yang patuh terhadap segalaperaturan yang sudah mejadi kesepakatan bersama, adalah bentuk nyata pengamalan perintah Al-Qur'an untuk menjalankan perintah penguasa, yang mana perintah itu tidak bertentangan dengan syariat agama. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat al-Nisa’ ayat 59 :



Download Skripsi: "ini" Lengkap
Lanjuuut..

Metode Induksi Pendidikan


Pembangunan Nasional kita bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Kita membangun sambil mendidik, dan dalam pendidikan ini sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, hal itu menerapkan salah satu dari tujuan pembangunan nasional (Pembukaan UUD 1945 alinea 4).
Di Negara kita RI, Tujuan pendidikan secara Nasional dirumuskan dalam TAP MPR RI NO. IV/MPR/1973 tentang GBHN sebagai berikut: “Pendidikan nasional berdasarkan azas Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri, serta sama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa” .
Jalur pendidikan di sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Pertumbuhan dan perkembangan anak dibahas sebagai permasalahan yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar anak. Hasil penelitian pun membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan dengan aktifitas belajar. Setiap fase pertumbuhan dan perkembangan memberikan andil setidaknya anak belajar.



Download Makalah: "ini" Lengkap
Lanjuuut..
 
Support : Creating Website | Fais | Tbi.Jmb
Copyright © 2011. Moh. Faishol Amir Tbi - All Rights Reserved
by Creating Website Published by Faishol AM
Proudly powered by Blogger