Headlines News :
Logo Design by FlamingText.com

SA'ATUL AN

TARIKHUL AN

ARCHIVE

Tarjim

POST

Senin, 30 September 2013

Manfaat Memiliki Anak yang Sholeh


Orang tua akan memetik buah hasil dari jerih payahnya mendidik anak. yaitu ketika anak-anaknya menjadi shalih dan ahalihah. Hasilnya bukan hanya didapat di dunia, bahkan di alam kubur dan akhira kelak.
Berikut 6 manfaat mempunyai anak yang shalih
1. Do’a anak shalih dikabulkan
Rasulullah saw bersabda, ” Apabila manusia mati, terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: Shadaqah jariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan untuk orang tuanya.”(HR.Muslim dari Abu Hurairah)
2. Ditambah umurnya
Rasulullah saw juga bersabda,” Sesungguhnya Allah tidak akan menangguhkan umur seseorang apabila ia telah sampai ajalnya. Penambahan umur itu hanyalah apabila menganugerahkan keturunan yang shalih kepada seorang hamba. orang tuanya didoakan maka sampailah doanya ke alam kuburnya.” ( HR.Hakim dari Abu Darda’)
3. Diangkat derajatnya disisi Allah
Rasulullah saw juga menerangkan bahwa setelah meninggal dunia, derajat orang masih bisa diangkat. Si mayit yang merasa diangkat derajatnya terkejut dan berkata,” Ya Allah, apa ini?” maka akan dijawab, ” Itu karena anakmu selalu memintakan ampun untukmu.” (HR.Bukhori dalam Adab Mufrad, dari Abu Hurairah).
4. Anak shalih selalu menjaga nama baik keluarga
Anak shalih tentu akan menjaga nama kelurga terutama orang tua. ketika keluarganya punya masalah, maka ia akan mencari solusi dan merahasiakan aib itu dari orang lain. Jangankan mencemarkan nama baik keluarga, berkata “ah” aja dia tidak akan berani kepada orang tuanya.
5. Selalu menasehati keluarga
Anak shalih akan paham bahwa kepatuhan dia kepada Allah adalah salah satunya hasil dari pendidikan orang tua dan keluarganya. maka dia akan berusaha menasehati keluarganya yang melenceng dari aturan agama.
Allah berfirman,” Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu”.(QS.At-Tahrim:6).
5. Orang tua akan mendapat pujian
Ketika orang tua punya anak yang shalih yang segala tindak-tanduknya mencerminkan akhlaq mulia, maka otomatis orang tua akan mendapatkan pujian dari orang lain. orang -orang akan membicarakan dan meminta pendapatnya tentang cara mendidik anak menjadi shalih.
6. Anak shalih meringankan beban orang tua
Anak yang shalih tentu akan berusaha meringankan permasalahan yang dihadapi orang tua. Ia akan tahu diri dan bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Bukan malah membebani orang tua seperti yang kita dengar di media masa, dimana banyak anak yang tega menganiaya orang tuanya karena tidak dituruti kemauannya. bahkan beberapa kasus ada anak yang tega membunuh orang tuanya karena tidak dibelikan motor.
Lanjuuut..

Manfaat Berkumpul dengan Orang Sholeh


Allah SWT menyatakan bahwa salah satu penyebab utama yang membantu menguatkan iman para sahabat Nabi, adalah keberadaan Rasulullah SAW di tengah-tengah mereka. Seperti yang difirmankan dalam QS. Ali 'Imran: 101, "Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan siapa saja yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus."

Ibnul Qayyim mengisahkan, “Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangkaprasangka buruk atau ketika kami merasakan sempit dalam menjalani hidup, kami segera mendatangi Ibnu Taimiyah untuk meminta nasehat. Maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.”

Demikian pentingnya bergaul dengan orang-orang sholeh, sehingga dapat kembali membangkitkan semangat keimanan kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Dapat membangkitan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang, dan kita pun dapat menularkan nuansa kebaikan kepada lingkungan sekitar kita. Sehingga Allah SWT menegaskannya dalam QS. Al Imran: 103, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhmusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Lanjuuut..

Ciri Ciri Orang yang Sholih


Ciri-ciri orang sholeh dapat dilihat dari karakter Rasulullah sendiri dan para sahabatnya. Dalam lembaran sejarah, kita dapat melihat betapa agung dan terpuji karakter mereka. Serta betapa indahnya persahabatan di antara mereka.
Persahabatan Rasulullah dengan para sahabatnya tersebut ditegakkan diatas nilai-nilai yang terpuji di sisi Allah SWT. Seperti keimanan yang kuat kepada Allah SWT dan hari penghabisan dengan berlomba mengerjakan pelbagai kebajikan, Allah berfirman di QS. Al-Imran: 114, “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.”
Saling tolong-menolong dalam kebaikan, QS. Al-Maidah: 2, “….Dan tolongmenolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan 
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Saling berpesan dalam kebenaran QS. Al-Balad: 17, “Dan dia termasuk orangorang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.”

Dan saling kasih-mengasihi di antara mereka QS. Al-Fath: 29, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orangorang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Lanjuuut..

Dalil Belajar Ilmu Nahwu


Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian emikirkannya.” [QS. Yusuf: 2]
kemudian…
Dan sesunggunhya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh A-Ruh Al-Amin (jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” [Asy-Syu’aro: 192-195]
Dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,“ Sungguh ketika Alloh menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rosul-Nya sebagai penyampai risalah (al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Alloh dan menegakkan syiar-syiar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshor dalam keseluruhan perkara mereka.” (Dlm kitab Iqtidho Shirotil Mustaqim, hal. 162)
Lanjuuut..

Minggu, 29 September 2013

Peroses Pengelolaan dan Manfaat JAHE

A.    Latar  Belakang
Jahe ( Zingiber officinale rose ) yan g termasuk famili Zingiberaceace, berasal dari bahasa sangsekerta : Singaberi, dari bahasa arab : Zan Zabil, dan dari bahasa Yunani : Zingaberi. Jahe telah digunakan sebagai tanaman rempah dan obat sejak dulu. India dan Cina termasuk negara pemanfaatan jahe sejak bertahun-tahun silam. Oleh karenanya, India di duga sebagai negara tempat  jahe berasal. Sebelumnya telah di sebutkan dalam De Material Medica, bahwa jahe saat itu banyak digunakan sebagai obat pembantu pencernaan karena efek panasnya terhadap perut dan sebagai obat anti racun. Di Indonesia, jahe telah di akrapi oleh sebagaian besar masyarakatnya. Tak hewran bila masing-masing daerah memiliki nama yang berbeda untuk menyebut tanaman berkhasiat Ini. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain : Hala (Aceh), bahing (Batak Karo), Sipadeh atau Sipodeh (Sumatera barat), Jahi (Lampung), Jae (Jawa), Jahe (Sunda), Jhai (Madura), Pese (Bugis), Lali (Irian).
Tanaman Ini dapat tumbuh di daerah terbuka sampai agak ternaungi, tanah  yang disukai berbahan organik tinggi, berjenis latosol atau andosol, dan berdrainase baik. Jahe atau tanaman rimpang  yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpang jahe merupakan bagian penting tanaman dan banyak manfaatnya, baik secara biologis maupun ekonomis. Secara biologis rimpangnya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Secara ekonomis, rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dalam bentuk  jahe segar maupun jahe olahan, jahe segar sering digunakan sebagai rempah dan berbagai keperluan lain seperti obat tradisional sementara, jahe olahan antaranya bubuk / ekstrak , dan masih banyak lagi. Jadi sudah terbukti bahwa tanaman jahe itu sangan banyak manfaatnya dengan beberapa pengolahannya.
 
B.     Rumusan  Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di rumuskan sebagai berikut :
1).  Bagaiman proses pengolahah ekstrak jahe ?
2).  apa manfaat jahe bagi kesehatan ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan paper Ini yaitu ??     
1)      Untuk mengetahui proses pengolahan ekstrak jahe.
2)      Untuk mengetahui manfaat jahe bagi kesehatan.

D.    Kegunaan pembahasan
1)      Kegunaan  decritas
Hasil dari penyusun paper Ini, penulis harapkan dapat di gunakan sebagai salah satu Informasi tambahan Ilmu Pengetahuan khususnya yang  berkaitan dengan tanaman jahe.
2)      Kegunaan  Praktis.
Penyusun paper Ini juga digunakan sebagai sumbangan Ilmu pengetahuan dan pemikiran bagi siswa/siswi, pemerintAh maupun lembaga yang berkaitan dengan cara pengolahan ekstrak dan manfaat tanaman jahe.

E.     Pengesahan  Judul.
Untuk mengindari kesalah pahaman terhadap pengertian judul paper, maka penulis jelaskan dan uraikan terlebih dahulu beberapa Istilah yang judul paper “ EKSTAK JAHE DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN ”
·      Ekstrak         :    Kentalan pati, sari. (KBI Departemen Pendidikan dan   Kebudayaan Pustaka, 1988 : 223, Jakarta).
·      Jahe              :    Tumbuhan berakar tunggang (umbinya pedas masanya, di
pakai sebagai aromatik, bumbu dapur atau obat),  berdaun      lonjong dan lancip, bunganya bergulir.                    
·      Dan               :    Kata penghubung antara dua kata.
                         ( KBI, Dessy Anwar, 2002 : 114).
·      Manfaat        :  Guna, faedah, labah, untung.
                         (KBI Dessy Anwar, 2002 : 288).      
·      Bagi              :  Kata depan untuk menyatakan tujuan, untuk, buat kata
                         depan untuk menyatakan perihal, akan (hal).
                        (KBI, Dessy Anwar , 2002 : 114)
·      Kesehatan     : Keadaan (hal), sehat : kebaikan, keadaan (badan dsb).
                        (KBBI, Balai Pustaka, 1990 : 794).



BAB    II
LANDASAN TEORI

A.    Morfologi Tanaman Jahe.
Jahe termasuk dalam suku liliaceae yang dapat tumbuh di daerah kering dan basah sekalipun .
Sementara itu, morfologi tanaman jahe sebagai berikut :
1)      Batangnya merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 CM.
2)      Akar tunggal (rimpang) bila di potong berwarna putih, kuning, atau jingga. Sementara bagian luarnya kuning kotor, atau bila telah tua menjadi agak coklat keabuan. Akan tetapi bagian dalamnya biasanya memiliki dua warna yaitu bagian tengah (hati) berwarnah ketuaan dan bagian tepi berwarna agak mudah.
3)      Daun menyirip (berbentuk lonjong dan lancip) dengan panjang 15 hingga 23 MM dan panjang 8 hingga 15 MM. Daun itu sebelah menyabelah berselingan dengan tulang daun sejajar sebagai mana tanaman monokotil lainya.
4)      Bunga jahe berupa butir yang berbentuk kincir, tidak berbulu dengan panjang 5- 7 CN dan bergaris tengah 2- 2,5 CM. Bunga berwarna hijau kekuningan, bibir bunga dan kepala putik  ungu, tangkai putik berwarna dua.
5)      Jahe tumbuh subur di ketinggian O hingga 1500 M di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajang di ketinggian 500 hingga 950 M untuk bisa berproduksi optimal, di butuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 MM per tahun, kelembapan 80 % dan tanam lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tertinggi. Tanah yang di gunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.

B.     Jenis  Jahe
Jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warnah rimpangnya, yaitu :

  Jahe  Gajah
            Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran Internasional. Memiliki rimpang yang besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Jenis jahe Ini bisa di konsumsi baik  saat berumur mudah maupun berumur tua, baik sebagai segar atau jahe olehan. Daging  rimpang berwarna kuning hingga putih.
  Jahe  Kuning
            Jahe kuning/ putih kecil biasa disebut jahe sunti. Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, turutama untuk konsumsi lokal. Kandungan minyak asirinya lebih tinggi di banding jahe badak, maka dari itu rasa dan aromanya lebih pedas. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
  Jahe  Merah
                        Jahe Ini memiliki kandungan Minyak asiri tinggi dan  rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmentasi dan jamu atau di ekstrak Oleoresin dan minyak asirinya. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah, dengan serat lebih besar di banding jika biasa.
       
       
           





BAB    III
PEMBAHASAN


A.    Proses  pengolahan  ekstrak jahe.
Langkah-langkah pengolahan ekstrak jahe
1)      Pemilihan bahan.
Jahe yang sudah tua , umur dan lama penanamannya (+ 41 Minggu)
2)      Jahe di kupas lalu di cuci sampai bersih
3)      Setelah itu jahe di iris kecil-kecil dan di belender dengan air (kalau jahe I kg airnya 2 gelas
4)      Jahe diamkan 1 jam agar patinya mengendap
5)      Lalu di ambil air nya lalu dimasukkan dalam wajan di panaskan di tambah gula 1 kg + air 2 gelas dan di aduk secara terus menerus.
6)      Air jahe terus di aduk sampai menjadi glali.
7)      Lalu diangkat wajannya, terus diaduk sampai menjadi bubuk (Exstrak).
8)      Lalu di ayak (kalau sudah halus tidak usah di ayak).
9)      Di masukkan plastik ukuran 1 ON di kasih label.
Ekstrak /bubuk jahe Ini banyak sekali manfaatnya :
·         Bubuk jahe di tambah dengan
·         Air
B.     Manfaat  jahe  bagi  kesehatan
Penggunaan jahe sebagai obat tradisional telah banyak di lakukan orang sejak zaman dahulu. Jahe banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan.
1)      Jahe sebagai obat praktis
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren.
Caranya, minum wedang jahe 3x sehari.
2)      Obat kompres pada sakit kepala dan dapat di percikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
Caranya, ambil daun jahe lalu di tumbuk dan diberi air sedikit.
3)      Mencegah mabuk perjalanan.
Caranya, pukul-pukul jahe segar sepanjang satu ruas jari. Masukkan dalam satu gelas air panas, beri madu secukupnya lalu dimunum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau makan dua karet jahe mentah.
4)      Mengatasi Influenza
Anbil rimbang jahe di tambah ramuan lain.
Caranya, tiga gram jahe di tambah daun mentol, dua gram jeruk kering, dan dua gram kayu manis di rebus bersama. Kemudian air nya diminum saat masih hangat kuku.
5)      Digunakan sebagai obat batuk.
Caranya, potong jahe sebesar ibu jari kaku di tumbuk, setelah itu tambahkan madu dan air matang, kemudian di minum.
6)      Mengobati luka lecet dan luka tikam.
Caranya, Rimpang jahe di tumbuk dan di tambah garam sedikit lalu di letakkan pada luka.
7)      Untuk mengatasi Reumatik sendi.
Caranya, gunakanlah air perasan jahe yang di panaskan, lalu kain yang di basahi air perasan jahe di tempelkan pada tempat yang membengkak.
8)      Untuk Syaraf Muka yang sakit.
Caranya, gunakan ramuan kentang dan tepung terigu yang di lunakkan dan di tambah bubuk jahe. Ramuan itu di tempelkan pada tempat yang sakit sampai sembuh.
9)      Sebagai Obat Mencret.
Caranya, 1 gelas perasan air temulawak di beri gula putih secukupnya di tambah 10 tetes air jahe, lalu di minum.
10)     Mengobati Eksim
Caranya, air jahe di campur dengan perasan lobak kemudian di oleskan pada kulit yang terkena eksim,, dalam dua Minggu hasilnya akan tampak.
11)     Menghilangkan Jerawat
Caranya, mencuci wajah anda menggunakan air jahe hangat pada pagi dan malam. Cara ini dapat menghilangkan jerawat dalam 60 hari apabila rutin. Dan cocok untuk kulit kering serta menghilangkan bintik-bintik hitam di wajah anda.
12)     Mengobati Penyakit Asam urat.
Bengkak di bagian tertentu, seperti kaki. Serangan bisa terjadi secara tiba-tiba akibat mengkomsumsi makanan tertentu.
Caranya, mencuci jahe dan iris dengn ukuran sedang supaya mudah di serap sarinya, dan rebus jahe dengan 800 CC air hingga airnya berkurang menjadi 400 CC, saring air rebusan. Minum ramuan 2x sehari.
13)     Atasi nyeri haid- datang bulan atau menstruasi merupakan tamu bulanan wanita yang akrab menemani. Berikut Ini  ada bahan herbal alami yang dapat membantu meredakan nyeri haid atau datang bulan yaitu jahe. Jahe, merupakan salah satu bahan alami yang efektif meringankan nyeri saat haid. Praktisi Kesehatan Holistik Rina Poerwadi menyarankan unjtuk meminum air jahe seminggu sebelum datangnya Mentruasi.



BAB  IV
PENUTUP

A.    Kesimpualan
Setelah penulis menguraikan pembahasan paper yang berjudul“ EKSTRAK JAHE DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN TUBUH” diambil kesimpulan sebagai berikut :
      Jahe mempunyai banyak cara pengolahannya seperti EKSTRAK JAHE.
      Jahe mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan tubuh, diantaranya : mengatasi Influenza, mencegah mabuk perjalanan, obat kompres sakit kepala, obat batuk, mengobati luka lecet dan luka tikam, obat penyakit asam urat, mengatasi nyeri haid, mengatasi rematik, obat mencret dan jahe juga menghilangkan jerawat.

B.     Saran- saran
Saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain :
1.      Kepada Pemerintah, agar tetap berpartisipasi dan menjaga keseimbangan lingkungan dengan memberikan penyuluhan dan penghargaan kepada masyarakat yang berusaha dalam mengembalikan kemurnian alam.
2.      Kepada masyarakat agar lebih mudah meningkatkan kesadaran akan pemeliharaannya dan penjelasan terhadap tanaman jahe dengan pengobatannya, karena tanaman tersebut sangat banyak sekali manfaanya dan cara mengolahnya.



DAFTAR   PUSTAKA

Departemen Agama Republik Indonesia. 1992. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Savitri, Erika  Sandi. 2008. Rahasia Tumbuhan Berhasiat Obat Perspektif Islam.
Malang : UIN Malang Press. Mufti, Tendi Krishna dan Poerba, Astri Pratiwi. 2010. 101 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Berbagai Penyakit. Yogyakarta : PT. Bintang Pustaka Abadi (BIPA).
Koswara, Sutrisno. 2008. Jahe, Rimpang dan sejuta Khasiat. www.ebookpangan. Com.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obabt-obatan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
  http : // tanaman-obat. Com.
            http : // tanaman-herbal. wordpress. Com.
Lanjuuut..

Manfaat Kandungan Tomat

A.   Latar Belakang
Tomat adalah sayuran buah yang sudah lama dikenal masyarakat karena memiliki beberapa manfaat untuk pemenuhan gizi. Dalam sehari-hari orang menggunakan tomat untuk dibua perlengkapan memasak atau diolah dalam bentuk minuman. Memang selama ini tomat telah menduduki kursi utama dalam daftar makanan manusia. Hampir semua masakan dari sup sampai selada dapat dicampur dengan tomat yeng berwarna hampir kemerah-merahan. Selain dibuat bumbu masakan atau dicampur dengan masakan, buah tomat dapat juga dikonsumsi langsung. Warnanya yang merah-merekah, rasanya segar,manis agak kemasam-masaman . mengingat berbagai macam zat yang terkandung dalam tomat dan sangat berguna bagi manusia maka
Lanjuuut..

Al Istishhab


PENDAHULUAN
1. pengertian istishhab
االا ستصحاب عند الاصوليّين هو الحكم علي الشيئ بالحال التي كان عليها من قبل حتي يقوم دليل علي تغير تلك الحال او هو جعل الحكم الذيكان ثابتا في الماض باقيا في الحال حتي يقوم دليل علي تغيره
Istihhab menurut ulama’ usuliyin adalah meneapkan hokum sesuatu menurut keadaan yang terjadi sebeumnya, sampai ada dalil yang merubahnya “ dengan ungkapan ini istihhab ialah menjadikan hokum suatu peristiwa yang telah ada sejak semula tetap berlaku hingga hingga peristiwa berikutnya kecuali ada dalil yang merubah ketentuan itu.
Sedangkan istihhab secara harfiyah ialah. Mengakui adannya hubugan perkawinan.Oleh sebab itu apabila seorang mujtahid di tannya tentang sesuatu perkara atu hukum, yang mana hukum tersebut tidak bias di cari kaidah hukumnya baik didalam Al Quran atupun Al hadis atupun didalam dalil-dalil syara’ maka alternatif terahir alah menggunakan dasar hukum islam yang kedelapa yaitu istishhab dan di hukumi boleh sebab pada dasarnya semua apa yang ada di bumi ini adalah hukumnya boleh, sebelum ada dalil-dalil yang melarangnya. Sesuai dengan koidah usul fiqih
الأصل فىالأشياء الإباحة
Artinya : padadasarnya sesuatu itu adalah boleh
Kemudian apabila seorang mujtahid ditannya tentang hokum binatang, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, makanan dan minuman atu sesuatu amal yang hukumnya tidak di temukan di dalam dalil syara’ maka hukumnya ialah boleh sesuai dengan hukum pada asal mula perkara tersebut. Sebelum ada dalil yang mengubahnya menjadi tidak boleh. Kebolehan disini adalah merupakan pangkal (asal ) meskipun tidak ada dalil yangmenunjukan atas kebolehannya. Dengan demikian pangkal sesuatu itu adalah boleh seperti firman Allah dalam surat Al Baqoroh
هو الذى خلق لكم ما فى الارض جميعا
Artinya : dialah allah yangmenjadikan segala apa yang ada dibumi ini untukmu
Istishhab merupakan dalil syara yang terahir yang dipakai mujtahid yang dipaki untuk menggali hokum. Sedangkan ulama’ usul mengatakan pada dasarnya istihhab merupakan tempat berputarnya fatwa yang terahir untuk mengetahui sesuatu berdasarkan hokum yangtelah di tetapkan sebelum ada dalil yang merubahnya. Hal tersebut merupakan metode didalam pengambilan dalil yang telah menjadi lebiasaan atu adat manusia pada seluruh pemeliharaan dan penetapan mereka. Karena jika seseoragmengetahui adanya seseorangyang hidup, maka ia itu di hukumi hidup dan dasar hidupnya itu di pelihara hingga terdapat dalil yang menunjukan bahwa ia itu sudah meninggal. Dengan dasarnya ialah
االأ بقاء ما كان على ما كان حتى يثبت ما يغيره
Artinya : asal sesuatu itu merupakan ketetapan terhadap sesuatu yangtelah ada berdasarkan keadaan semula hingga adanya ketetapan sesuatu yang merubahnya
الأ صل فى الانسان البرأة
Artinya asal yang ada pada manusia iu adalah kebebasan
2. KEHUJAHAN ISTISHHAB
Istishhab merupakan dalil syara’ terahir yang dipakai oleh mujtahid sabagi hujah untuk mengetahui hokum sesuatu kejadian yang dihadapkan kepadanya. Sedangkan istishab menurut ulama’ usul merupakan berputarnya fatwa yang terahir untuk mengetahui sesuatu berdasrkan hukum tang telah di tetapkan selama tidak ada dalil yang merubahnya. Sedangkan apabila setalah itu ada dalil yang melarangnya, maka hukum yang tadinya boleh menjadi tidak boleh.
Jika seseorang memiliki sesuatu berdasarkan sebab pemilikan, maka pemilikan itu tetap berlaku sampai adanya ketetapan lain yangmenggugurkan pemilikan hal itu. Halalnya hubunganan suami isterikarna ikata akat nikah, berlaku seterusnya hingga adanya ketetapan yangmengharampan hubungan itu.tanggungan hutang tetap berlaku hingga adanya ketetapan akan gugurnya tanggungan itu.
Sedangkan dalam masalah khujahan istishab ini ada tiga pendapat dikalanganulama’ ulama’ usul fiqih:
a) Mayoritas dari pengikut Maliki syafi’i , Ahmad dan sebagian ulama’ Hanafiberpendapat bahwa istishhab bias menjadi hujandalam menetapkah hukum
syara’
alasan mereka ialah sesuatu yangtelah ditetapkan pada masalalu , selama tidak ada dalil yang mengubahnya,baik secara qoti maupun zoni maka ukum yan telah ditetapkan itu terus berlaku karna ada dugan keras belum ada perubahan.
b) Sebagian besar ulama’ mutahirin, Hanafi berpendapat, bahwa istishab dapat menjadi hujah dalam menetapkan hokum syara’
sedangkan alasan mereka seorang mujtahid dalm meneliti hukum suatu masaah yangtelah ada, mempunyai gambaran bahwa hukum nya sudah ada atu sudah di batalkan.
c) Segolongan ulama’ mutakalimin seperti Hasa al basri dan yang sependapat dengannya. Berpendapat bahwa istishab secara mutlaq tidak dapat dipakai (dijadikan hujah ) didalammenentukan hokum syara’ karna hokum yang ditetapkan adalah ukum yang sama pada mas lampau yangmenghendaki adanya dalil. demikian juga untuk menetapkan hokum yangsama pada masa sekarang dan mas yang akan dating harus pula berdasrkan dalil.
3. MACAM-MACAM ISTISHAB
para ulama’ fiqih mengemukakanbahwasanya istishhab itu terbagi menjadi lima macam yang sebagiannya di sepakati dan sebagian yanglain masih di perselisihkan. Kelima istishab ini antara lain:
a. استصحاب حكم الاباحة الاصليّة
b. Maksutnya ialah menetapkah hokum sesuatu yang bermanfaat bagi manusia adalah boleh selama belum ada dalil yang menunjukan kharamannya.
c. istishab yang menurut akal dan syara’ hukumnya tetap dan berlaku terus maksutnya ialah sifat yang melekat pada suatu hokum sampai ditetapkannya hukumyang berbeda degan hokum itu. Misalnya hak milik sesuatu benda adalahtetap dan berlangsung terus disebabkan adanya teransaksi pemilikan, yaitu aqat,sampai ada sebab lain yang meyebab kan hak milik itu berpindah tanga kepada orang lain.
d. istishab terhadap dalil yang bersifat umum sebelum datangnya dalil yangmenghususkannya dan istishab dngan nas selama tidak ada dalil nas yang membatalkannya.
e. istishab hokum akal sampai datangnya hokum syara’
4. PENDAPAT ULAMA’ TENTANG ISTISHHAB
Ulama’ Hanafiyah menetapkan bahwa istishab merupakan hujah untuk mempertahanka dan bukan menetapkan apa-apa yang dimaksut oleh mereka. Dengan pernyataan tersebut jeas bahwa istishab merupakan ketetapan sesuatu yangtelah asa menurut keadaan dan juga mempertahankan keadaan sesuatu yang berbeda sampai ada dalil yang menetapkan perbedaannya.
5. KESIMPULAN
Dengan mencermati pendapat-pendapat para ulam’ di atas maka kami bias menarik kesimpulan bahwasanya apabila kita dihadapkan pada suatu masalah atu perkara yang mana perkara tersebut tersebut menuntut adanya sebuah hokum, maka kita haus mencarinya di dalam Al Quran dan Al Hadis dan namun bila kita tidak menemuka dasar hokum untuk perkara tersemut maka bolehlah kita beristishhab tentang perkara tersebut. Karena sesuai dengan dalil
الاصل فى الشياء الا باحة dan firman Allah
هوالذي خلق لكم ما فىالارض جميعا
Dengan melihat dalil di atas, maka segala sesuatu itu pada dasarnya adalah mubah (boleh) sebelum ada dalil yang melaragnya.
Olehkarna itu kai sangatlah mendukung tentang istihsan ini sebagi landasan hokum islam yang terahir. Sebab bila ada sesuatu masalah yang timbul dan tidak ada hokum yang menetapkannya baik itu di dalam Al Quran dan Al Hadis apakah perkaraitu akn kitabiarkan begitu saja, sedangkan orang-orang itu dibuat bingung akan masalah itu akrna tidaj jelas hokumnya.menurut saya tidak seperti itu . jelas allah menciptakan akal, itu untuk kebaikan agar manusia itu bias memilah dan memilih mana yang dianggap benar dan yang di anggap salah.jelas kalau dalam tataran hokum maka akal lah yang difungsikan untuk menggali hokum, bila tidak ada hokum yang pasti di dalam al quran dan al hadis dan yanglain-lain maka jalan satusatunya ialah menggunakan istihsan. Demi kemaslahatan umat.




AL-IMAMAH
(Telaah tentang menhangkat penguasa dan mendirikan lembaga pemerintahan)





“Dari Abdullah Ibnu Umar (Ibnul-Ash) ra. sesungguhnya Nabi Saw. bersabda: tidak halal bagi tiga orang yang berada ditanah lapang, kecuali mereka mengangkat sebagai pemimpin salah seorang dari mereka.” (HR. Ibnu Hambal)

“Dari Abi Said al- Khudri bahwasannya Rosulullah Saw. telah bersabda: bila bergegas tiga orang melakukan perjalanan maka seyogyanya mereka mengangkat sebagai pimpinan salah seorang dari mereka . (HR. Abu Daud)

Dari hadit diatas maka timbullah berbagai pertanyaan, diantaranya apakah suatu kewajiban bagi umat Islam menyelenggarakan (mendirikan) pemerintahan?, bagaimana sistem pemerintahan itu ?, dan urgenkah lembaga pemerintahan?.
Dalam wacana fiqh siyasah, kata imamah biasanya diidentikkan dengan khilafah. Keduanya menunjukkan pengertian kepemimpinan tertinggi dalam negara Islam. Istilah imamah lebih banyak digunakan oleh kalangan Syi’ah sedangkan istilah khilafah lebih populer penggunaanya dalam masyarakat Sunni. Hanya saja terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua aliran ini dalam memahami imamah. Kelompok Syi’ah memandang bahwa imamah merupakan bagian dari prinsip ajaran agama, sedangkan Sunni tidak memandang demikian.
Penegakan institusi imamah dan khilafah, menurut para fuqoha’, mempunyai dua fungsi, yaitu menegakkan agama Islam dan malaksanakan hukum-hukumnya, serta menjalankan polotik kenegaraan dalam batas-batas yang digariskan Islam. Menurut al-Mawardi, imamah dibutuhkan untuk menggantikan kenabian dalam rangka memelihara agama dan mengatur kehidupan dunia.
Sejalan dengan pandangan al-Mawardi, ‘Audah mendefinisikan bahwa khilafah atau imamah adalah kepemimpinan umat Islam dalam masalah keduniaan dan keagamaan untuk menggantikan Nabi Muhammad Saw dalam rangka menegakkan agama dan memelihara segala yang wajib dilaksanakan oleh segenap umat Islam
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad mempunyai dua fungsi sekaligus menjalankan dakwahnya, yaitu manyampaikan risalah dari Allah dan menegakkan peraturan-peraturan duniawi berdasarkan risalah yang dibawanya. Setelah beliau wafat, fungsi pertama otomatis berakhir dan tidak dapt dijalankan oleh siapapun , sebab beliau adalah penutup para rosul. Maka tinggallah fungsi yang kedua yang dilanjutkan oleh pengan tidak beliau .Karena orang yang mengantikan hanya melaksanakan peran kedua maka ia dinamakan khalifah
Dalam pandangan Islam, antara fungsi religius dan fungsi politik imam atau khalifah tidak dapat dipisahkan. Antara keduanya menpunyai hubungan timbak balik yang erat sekali. Dalam praktiknya, para khalifah didunia Islam mempunyai kapasitas sebagai pemimpin agama dan pemimpin politik sekaligus. Kenyataan ini kemudia melahirkan pandangan dikalangan pemukir modern bahwa Islam merupakan agama dan negara sekaligus, sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Yusuf Musa ( al Islam din wa dawlah ). Barulah ketika kekhalifahan Turki Usmani melemah dan dihancurkan oleh Musthafa Kemal Attaturk (1924), timbul wacana pemisahan antara kekuasaan agama dan politik dalam dunia Islam. Attaturk melepaskan semua yang berbau agama dalam kehidupan Turki modern. Pandangan demikian juga terdapat pada Thaha Husain.
Arah kepemimpinan Islam (imamah atau khalifah) tersebut berelaku efektif dalam dunia Islam, maka umat Islam membutuhkan pendirian negara untuk merealisasikan ajaran-ajaran Islam.
Seperti telah diuraikan diatas bahwa negara dibutuhkan dalam Islam untuk merealisasikan wahyu-wahyu Allah, maka Islam memandang negara hanyalah merupakan alat, bukan tujuan itu sendiri. Karena merupakan alat, para ulama berbeda pendapat tentang landasan berdirinya negara Islam. Menutut al- Mawardi pendirian agama ini didasarkan pada ijma’ ulama, adalah fardhu kifayah. Pandangan ini didasarkan pada kenyatan sejarah al- khulafa’ al – Rasyidun dan khalifah –khalifah setelah mereka .Pandangan ini juga sejalan dengan kaidah yang menyatakan ma la yatimmu al-wajib illa bihi, fahuwa wajib (suatu kewajiban tidak sempurna kecuali melalui alat atau sarana, maka alat atau sarana itu juga hukumnya wajib ) Artinya menciptakan dan memelihara kemaslahatan adalah wajib , sedangkan alat untuk terciptanya kemaslahatan itu adalah negara , maka hukum mendirikan negara adalah fardhu kifayah.
Pandangan senada juga dianut oleh juris sunni lainnya, Al-Ghozali. Menurutnya agama adalah landasan bagi kehidupan manusia dan kekuasaan politik (negara ) adalah penjaganya. Keduanya mempunyai hubungan yang erat politik tanpa agama bisa hancur, sebaliknya agama tanpa kekuasan polotik atau negara merupakan penjaga bagi pelaksanaan agama. Karena itu, pembentukan negara bukanlah didararkan pada pertimbangan rasio, melainkan berdasarkan perintah syar’i.
Berbeda dengan dua pemikir Sunni diatas, Ibnu Taimiyyah berpendapat bahwa pengatur kehidupan umat memang merupakan bagian kewajiban agama yang terpenting. Namun demikian hal ini tidak berarti bahwa agama tidak bisa hidup tanpa negara. Ibnu Taimiyyah menolak ijma’ sebagai landasan kewajiban mendirikan negara. ia melakukan pendekatan sosiologis dalam hal ini. Menurutnya kemaslahatan manusia tidak akan tercipta kecuali hanya dalam suatu tatanan sosial di mana setiap orang saling bergantung pada yang lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan negara dan pemimpin yang akan mengatur kehidupan sosial tersebut. Jadi Ibnu Taimmiyyah, penegakan negara bukanlah salah satu asas atau dasar agama Islam, melainkan hanya kebutuhan praktis saja.
Kelompok Khowarij berpendapat hampir sama dengan pendapat Ibnu Taimmiyyah. Pendirian negara menurut mereka bukanlah didasarkan pada perintah syar’i. Pertimbangan mendirikan negara adalah kemaslahatan. Kalau menurut kemaslahatan dibutuhkan negara maka hal tersebut boleh dilakukan .tapi kalau tanpa negara sudah tercipta kemaslahatan, maka negara tidak dibutuhkan. Pendapat ini juga dianut oleh Mu’tazilah. Hanya saja Mu’tazilah menambahkan bahwa akallah yang menetapkan perlu tidaknya membentuk negara, maka umat Islam wajib mematuhinya.sebab kekuatan hukum akal sama dengan Nash. Dalam hal ini, berbeda dengan Khowarij yang terkesan sederhana dalam cara berfikirnya, kaum Mu’tazilah memberikan argumentasi teologis dan filosofis dalam menjelaskan landasan berdirinya negara.
Pemikir modern aktivis al- Ikhwan al-Muslimun, ‘Abd al Qodir ‘Audah, mengemukakan enam argumen tentang wajibnya mendirikan negara ini, yaitu:
1. Khilafah atau imamah merupakan sunnah fi’liyah Rosuluallah Saw. sebagaimana pendirian negara madinah.
2. Sebagian besar kewajiban syar’i tergantung pada adanya negara. kemaslahatan yang hendak diciptakan oleh Islam tidak akan terwujud tanpa sarananya. Jadi negara merupakan sarana untuk menciptakan kemaslahatan dan menolak kemudhorotan dalam kehidupan manusia.
3. Nash-nash al-Qur’an dan hadis Nabi sendiri mengisyaratkan tentang wajibnya mendirikn negara seperti dalm surat An- Nisa’ ayat 59 dan juga hadis Nabi.
4. Sesungguhnya Allah menjadikan umat Islam sebagai satu kesatuan meskipun berbeda bahasa ,suku bangsa, warna kulitnya.
5. Konsekwensi dari kesatuan politik ini adalah bahwa umat Islam harus memilih dan mematuhi pemimpin tertinggi.
Di samping itu ‘Audah juga mengemukakan argumentasi kewajiban mendirikan negara secara akal. Menurutnya mewujudkan pemerintah dalam masyakat Islam merupakan kebutuhan bagi masyarakat itu sendiri. Mereka membutuhkan negara untuk menciptakan kemaslahatan dan menghilangkan persengketaan.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa baik secara akal maupun syar’i mendirikan lembaga pemerintahan (negara) merupakan kewajiban umat Islam. Mendirikan lembaga pemerintahan itu sangat urgen, karna untuk mensejahterakan umat dari kemungkinan berebut kepentingan, mempersatukan mereka dalam upaya mewujutkan cita-cita bersama dalam kondisi sosial yang dinamis. Dan juga, negara merupakan alat bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan ajaran-ajaran Islam sehingga tujuan syara’ menciptakan kemaslahatan dan menolak kemudaratan dapat tercapai dalam masyarakat. Sedangkan sistem pemerintahan yang dianut harus berdasarkan syari’at Islam.

DAFTAR PUSTAKA

 Ahmad ibnu hambal, Al-musnad, II.
 As-Syaukani, Nailul-Authar.
 Abu Hasan al-Mawardi, Al-ahkam al sulthaniyyah.
 Muhammad Yusuf Musa, Nizham al- Hukum fi al- Islam.
 Ibnu Taimiyyah, Al- Siyasah al- Syari’yah.
Ibnu Taimiyyah, Minhaj al-Sunnah al- Nabawiyah.
Lanjuuut..

Pembangunan Nasional

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Adapun latar belakang yang mendorong penulis untuk membahas paper ini adalah karena karena ada atau banyaknya hal-hal yang menyebabkan kemerosotan atau penurunan di bidang pembangunan nasional yang akhir-akhir ini disebabkan timbulnya krisis moneter yang berkepanjangan di negara kita Indonesia.
Adanya kesulitan dalam lapangan pembangunan nasional dalam menentukan ukuran mana atau tingkatan mana yang dapat dijadikan pegangan untuk pembangunan nasional yang akhir-akhir ini banyak yang mengalami kemerosotan atau penurunan di sendi-sendi bidang pembangunan khususnya di bidang pembangunan nasional.
Banyak keluhan-keluhan masyarakat, terutama dari lapisan masyarakat bawah yang hidupnya serba pas-pasan, akibat pemerataan pembangunan nasional yang tidak berjalan dengan lancar, atau tidak sesuai dengan program Repelita.
Banyak diantara pembangunan-pembangunan yang mengalami kemero-sotan yang tidak adanya perhatian dari pemerintah untuk segera memperbaikinya terutama di kalangan pedesaan yang terpencil.


1.2 Rumusan Masalah
Di dalam paper yang berjudul “Pembangunan Nasional di Indonesia” ini, perlu kiranya bagi penulis untuk mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejauhmana pembangunan nasional di Indonesia dalam menghadapi era globalisasi dunia ?
2. Bagaimanakah pemerintah Indonesia mengaktualisasikan pembangunan nasional di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Dengan pembangunan yang baik atau merata maka diharapkan kita akan dapat menjaga dan melestarikan sendi-sendi pembangunan nasional di Indonesia yang akan datang.

1.3 Penegasan Judul
Dalam pembahasan ini penulis mencoba mengambil sebuah judul “Pembangunan Nasional di Indonesia”. Untuk mendapatkan suatu gambaran yang konkrit maka perlu bagi penulis untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul di atas sebagai berikut :
PJPT : Pembangunan Jangka Panjang Tahap
Pelita : Pembangunan Lima Tahun
Propenas : Program Pembangunan Nasional
Repeta : Rencana Pembangunan Tahunan
APBN : Anggatan Pendapatan dan Belanja Negara
Properda : Program Pembangunan Daerah
Renestra : Rencana Strategis
Jadi dengan uraian tersebut, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan judul tersebut adalah suatu penelaahan atau gambaran mengenai pembangunan nasional terhadap masyarakat Indonesia.

1.4 Tujuan Pembahasan
Penulis dalam menyelesaikan paper ini ada beberapa tujuan yang ingin penulis capai, diantaranya :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Ekonomi.
2. Ingin menyumbangkan buah pikiran penulis demi kemajuan jalannya pembangunan nasional di Indonesia.
3. Mengajak kepada para pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis agar memperhatikan dalam hal masalah pembangunan nasional di Indonesia, yang berpedoman pada GBHN dan Pancasila.

1.5 Metodologi Pembahasan
Dalam pembahasan paper ini penulis tidak lepas dari metode-metode yang dipergunakan untuk pembahasan dan penulisan paper ini yang bersifat pengambilan dari berbagai literatur perpustakaan, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Deduktif; yaitu suatu metode yang berdasarkan pada logika atau sering juga disebut metode pembahasan dan ada pula disebut metode analisis; proses pemikiran yang dimulai dari satu perkiraan yang dianggap benar, pada dalil yang tidak dapat disangkal kebenarannya.
2. Metode Induktif; yaitu metode yang sering juga disebut metode empiris, yaitu suatu metode yang bergantung pada pengumpulan fakta yang perlu bagi suatu masalah yang akan dipecahkan.

1.6 Sistematika Pembahasan
Di dalam penyusunan paper ini dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan; yang di dalamnya meliputi : latar belakang, rumusan masalah, penegasan judul, tujuan pembahasan, metodologi pembahasan, dan sistematika pembahasan.
BAB II Pengertian pembangunan nasional di Indonesia, pokok-pokok pembangunan nasional di Indonesia, pola dan tahapan pembangunan di Indonesia.
BAB III Pengertian pembangunan nasional Indonesia, peranan pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan nasional sebagai landasan mencapai tujuan menurut GBHN 1999-2004.
BAB IV Analisis dan solusi masalah yang meliputi : bergesernya nilai-nilai sendi pembangunan nasional, peran pembangunan nasional, masalah-masalah ekonomi.
BAB V Penutup, yang meliputi : kesimpulan, saran-saran dan penutup.

BAB II
PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DI INDONESIA

2.1 Pengertian Pembangunan Nasional di Indonesia
Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk masyarakat, dan sasarannya meliputi seluruh bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan sebagainya. Pembangunan nasional dilaksanakan sebagai perwujudan Wawasan Nusantara serta untuk meperkukuh ketahanan nasional. Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasar-kan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Untuk memberikan arah dalam usaha mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, MPR sebagai lembaga tinggi negara telah menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara. GBHN yang telah ditetapkan oleh MPR adalah GBHN 1973, 1978, 1983, 1988, dan 1993 yang telah menjadi landasan pembangunan nasional selama PJPT I pada pasa pemerintahan Orde Baru. Sedangkan GBHN yang menjadi landasan pembangunan nasional dewasa ini adalah GBHN 1999-2004.
Pada bagian selanjutnya kita akan membahas pola dan dan tahapan pembangunan yang dilaksanakan pada masa Orde Baru berikut berbagai hasil yang telah diperolehnya. Selanjutnya, kita juga akan membahas program pembangunan yang sedang dan akan dijalankan oleh pemerintah saat ini.
2.2 Pokok-pokok Pembangunan Nasional
Dalam jangka pendek, kebijakan ekonomi makro diarahkan untuk memulihkan ekonomi. Seiring dengan pelaksanaan kebijakan lainnya, diharapkan tercipta landasan pembangunan ekonomi yang kuat dalam jangka menengah bagi pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan pokok yang dihadapi dalam jangka pendek adalah mengurangi unsur ketidakpastian dalam perekonomian terutama yang didorong oleh makin terintegrasinya perekonomian Indonesia dengan pasar global, diambangkannya nilai tukar rupiah, dan meningkatnya dorongan untuk desentralisasi. Sementara itu, dalam jangka menengah perekonomian nasional dituntut mampu memantap-kan ketahanan ekonomi yang dapat mencegah terulangnya krisis dan sekaligus mengamankan proses pemulihan ekonomi. Untuk itu langkah-langkah pokok yang akan ditempuh pemerintah adalah sebagai berikut :
a. Memulihkan dan memantapkan keamanan dan stabilitas politik
Langkah ini merupakan prasyarat pokok bagi terciptanya iklim yang dapat mendorong kegiatan investasi. Meskipun sampai awal tahun 2000 tingkat suku bunga relatif sudah rendah dibandingkan pada masa krisis, namun kegiatan investasi dalam negeri belum pulih yang antara lain disebabkan oleh fungsi intermediasi perbankan yang belum berjalan dan utang perusahaan yang belum terselesaikan. Demikian pula arus penanaman modal dari luar negeri belum kembali mengalir karena faktor keamanan dan ketidakpastian politik.
b. Meningkatkan kepastian hukum
Adanya kepastian hukum di bidang ekonomi diperlukan tidak hanya untuk menjamin kepemilikan, tetapi juga untuk menumbuhkan praktek usaha yang sehat dalam kegiatan ekonomi. Dalam kaitan itu, dukungan hukum diperlukan antara lain untuk mendorong iklim persaingan usaha yang sehat dan mengembangkan pasar modal menghadapi era perdagangan bebas dan mempercepat restrukturisasi utang perusahaan.
c. Melaksanakan prinsip-prinsip penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.
Langkah ini diperlukan untuk mengurangi penyalahgunaan wewenang seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat menghambat tumbuhnya iklim usaha yang sehat, mewujudkan birokrasi yang efisien dan mampu mengantisipasi perkembangan ekonomi dan tuntutan masyarakat, serta meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.
d. Mengamankan proses desentralisasi
Pelaksanaan desentralisasi : didasarkan pada prinsip-prinsip pentahapan desentralisasi, didukung oleh koordinasi yang erat antara kegiatan bidang politik dan keamanan, kesejahteraan rakyat, serta ekonomi, keuangan, dan industri.
e. Melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter secara terpadu
Untuk mendorong ekonomi dengan tetap memperhatikan stabilitas ekonomi.
f. Mempercepat restrukturisasi perbankan
Langkah ini ditempuh untuk menggerakkan perekonomian nasional dan mengurangi biaya restrukturisasi pada anggaran pemerintah. Dalam jangka pendek, program restrukturisasi perbankan diarahkan untuk menuntaskan rekapitulasi perbankan termasuk rekapitulasi bank pemerintah.
g. Mempercepat restrukturisasi utang perusahaan
Langkah ini ditempuh agar terjalin sinergi dan saling memperkuat antara perbankan dengan perusahaan yang prospektif. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan efektifitas Prakarja Jakarta dan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dengan memperkuat kelembagaan dan berbagai instrumen pendukungnya.
h. Mempercepat realokasi sumber daya pembangunan
Selama krisis berlangsung, lingkungan usaha mengalami perubahan mendasar seperti nilai tukar rupiah dan perubahan harga relatif yang sangat besar. Sebagai akibatnya, terjadi perubahan prospek usaha antar industri. Kegiatan usaha yang berorientasi ekspor mendapatkan keuntungan yang besar dalam masa krisis sebagai akibat menurunnya nilai tukar rupiah riil sehingga daya saing produk Indonesia meningkat pesat.

2.3 Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional
Sejak dimulainya peletakan dasar-dasar pembangunan secara lebih terencana dan komprehensif pada tahun 1969, berbagai upaya pembangunan telah dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Kemajuan pembangunan di berbagai bidang, seperti yang telah kita lihat, telah dicapai dan manfaatnya dinikmati oleh bangsa Indonesia. Namun kemudian, sejak timbulnya krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, pertumbuhan ekonomi terhenti, bahkan taraf hidup rakyat Indonesia merosot tajam.
Krisis ekonomi telah mengangkat beberapa kelemahan penyelenggaraan perekonomian nasional ke permukaan. Berbagai distorsi yang terjadi di masa lalu telah melemahkan ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi krisis dan menimbulkan kesenjangan sosial. Kurang meratanya penyebaran pelaksanaan pembangunan telah menimbulkan kesenjangan pertumbuhan antar daerah, antar-perkotaan dan pedesaan, antar kawasan seperti kawasan barat dan kawasan timur Indonesia, maupun antar golongan masyarakat, sehingga gejolak sosial menjadi sangat mudah terjadi.
GBHN 1999-2004 yang menjadi landasan pembangunan dewasa ini mencatat adanya 5 (lima) masalah utama yang telah ditimbulkan oleh kebijakan pembangunan selama masa Orde Baru, yaitu munculnya gejala disitegrasi bangsa dan merebaknya konflik sosial, lemahnya penegakan hukum dan hak asasi manusia, lambatnya pemulihan ekonomi, rendahnya kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya nasional, serta kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat.
Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, GBHN 1999-2004 memuat konsepsi penyelenggaraan negara dan melakukan langkah-langkah penyela-matan, pemulihan, pemantapan dan pengembangan pembangunan selama lima tahun ke depan guna mewujudkan kemajuan di segala bidang. Arah penyeleng-garaan negara ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana pembangunan nasional yang bersifat strategis.



BAB III
PERANAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DI INDONESIA

3.1 Peranan Pembangunan Nasional di Indonesia
Secara garis besar, ada lima agenda kebijakan PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan persatuan dan kesatuan
Tujuan dalam membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan persatuan dan kesatuan adalah terciptanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kukuh dan terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai dan demokratis serta mampu menghadapi tantangan pesatnya perkembangan teknologi maupun perkembangan dinamika masyarakat yang secara keseluruhan dapat menjadi dasar dilaksanakannya pembangunan di segala bidang. Di tengah suasana semakin menguatnya gejala disintegrasi bangsa serta timbulnya berbagai kerusuhan sosial, maka pembangunan di bidang politik serta pertahanan dan keamanan nasional dianggap perlu untuk dijadikan salah satu agenda dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.

2. Mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang bersih
Tujuan yang akan dicapai untuk mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang bersih melalui Propenas pada lima tahun mendatang (2001-2005) adalah tertatanya berbagai peraturan perundang-undangan yang mendukung penuntasan berbagai kasus korupsi, kolusi dan nepotisme, dan pelanggaran hak asasi manusia serta untuk menunjang berbagai bidang pemerintahan umum dan pembangunan. Tujuan lain adalah untuk meningkat-kan kemampuan penyelenggara negara yang lebih profesional, berkualitas mematuhi kode etik, bersih dan bebas dari KKN.
3. Mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan
Tujuan program pembangunan nasional di bidang ekonomi selama 2001-2005 adalah tercapainya taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan landasan pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan ini akan dicapai dengan lebih memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional terutama usaha kecil, menengah dan koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar.
4. Membangun kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya
Tujuan umum pembangunan kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya adalah terpenuhinya kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, papan, kesehatan, serta pendidikan secara adil dan merata untuk meningkatkan kualitas hidup yang layak dan bermartabat sehingga terwujud manusia serta masyarakat Indonesia yang sejahtera, maju, mandiri, berkepribadian, dinamios, kreatif, yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Meningkatkan pembangunan daerah
Sasaran pembangunan daerah di antaranya dilakukan dengan mengem-bangkan otonomi daerah melalui penerapan UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, meningkatkan pengembangan wilayah, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, serta mempercepat penanganan khusus DI. Aceh, Irian Jaya, dan Maluku.

3.2 Pembangunan Nasional sebagai Landasan Mencapai Tujuan Menurut GBHN 1994-2004
Sesuai dengan GBHN 1999, penyelenggaraan negara dituangkan ke dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) yang ditetapkan oleh Presiden bersama DPR. Selanjutnya, Propenas dijabarkan ke dalam Rencana Pembangunan Tahunan (REPETA) yang memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditetapkan oleh Presiden bersama DPR.
Berbeda dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang bersifat rinci, Propenas menggunakan pendekatan yang bersifat strategis. Jika Repelita menguraikan rencana yang akan dilakukan oleh seluruh sektor dan daerah, maka Propenas hanya memuat program-program pembangunan yang pokok, penting, mendasar, serta mendesak untuk dilaksanakan. Propenas disusun untuk kurun waktu tahun 2001-2005.
Propenas adalah rencana pembangunan yang berskala nasional serta merupakan konsensus serta komitmen bersama seluruh masyarakat mengenai pembangunan nasional yang akan dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun. Sejalan dengan Propenas, masing-masing departemen dan pemerintah daerah juga menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) dan Program Pembangunan Daerah (PROPERDA). Renstra tetap mengacu kepada Propenas. Sedangkan untuk Properda, sejauh menyangkut komitmen nasional, tetap mengacu kepada Propenas sebagai komitmen nasional meskipun dimungkinkan adanya penekanan prioritas sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

BAB IV
ANALISIS DAN SOLUSI MASALAH

4.1 Bergesernya Nilai Sendi-sendi Pembangunan Nasional
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi maupun ilmu pengetahuan yang modern ini, tidak sedikitnya dampak negatif terhadap sendi-sendi pembangunan nasional di Indonesia, yang semula dikerjakan dengan secara kekeluargaan dan gotong royong, diganti dengan teknologi-teknologi yang canggih menyebabkan sendi-sendi khas bangunan Indonesia hampir sedikit hilang.
Dan tidak sedikitnya dampak positif bagi pembangunan nasional di Indonesia yaitu dengan terselesaikannya pembangunan nasional yang semula dikerjakan dengan tradisional diganti dengan teknologi yang modern dapat diselesaikan secara loebih cepat.
Selanjutnya, bahwa masyarakat dan pemerintah Indonesia haruslah saling mengisi dan bekerjasama untuk meratakan pembangunan nasional di seluruh daerah Indonesia supaya berkehidupan adil dan makmur.
Pergeseran nilai-nilai sendi pembangunan dalam kehidupan sosial budaya, politik, dan ekonomi, penyebabnya tidak lain karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang modern serta krisis ekonomi yang menimbulkan krisis moneter yang berkepanjangan di bangsa kita ini. Sehubungan dengan krisis ekonomi ini dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Krisis ekonomi; terjadinya krisis ekonomi yang menyebabkan naiknya beberapa harga bahan pokok dan sembako.
2. Krisis sosial; yaitu brutalnya anak-anak remaja maupun orang dewasa yang menyebabkan rusaknya nilai-nilai moral serta banyaknya pejabat-pejabat yang KKN.
3. Krisis budaya; yaitu hancurnya sedikit demi sedikit nilai-nilai budaya khas Indonesia.
4. Krisis politik; yaitu timbulnya kecurangan dan permusuhan di negara Indonesia.
Empat macam inilah di antara penyebab bergesernya nilai-nilai sendiri pembangunan di Indonesia.
4.2 Peranan Pembangunan Nasional
Peranan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis.
Pembangunan nasional saling berkaitan dengan pembangunan-pemba-ngunan lainnya di Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan makmur.
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat.

4.3 Masalah-Masalah Ekonomi Indonesia
Masalah ekonomi yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah kemiskinan. Kemiskinan adalah manifestasi dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat. Melalui upaya-upaya pendidikan dan modernisasi keadaan kekurangan dan keterbelakangan akan berkurang. Walaupun ukuran batas kemiskinan yang digunakan setiap negara tidak sama karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup, tetapi kemiskinan tetap merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh negara berkembang maupun negara maju.
Meskipun demikian, sebagai akibat timbulnya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin meningkat dari 22,5 juta orang pada tahun 1996 menjadi 37,5 juta orang pada pertengahan tahun 1999 (data Propenas). Penurunan jumlah penduduk miskin pada akhirnya menjadi salah satu sasaran umum penting Propenas di bidang ekonomi.
1. Kemiskinan
Sejak masa Orde Baru, pemerintah melalui kebijakan trilogi pemba-ngunan terus mengupayakan pengentasan kemiskinan. Program Inpres Desa, Kredit Modal Kerja Permanen, Kredit Usaha Kecil (KUK), Intensifikasi Umum (Inmum), Intensifikasi Khusus (Insus), Pengembangan Kawasan Terpadu (PKT), Bimas, Inmas, Program Bapak Angkat dan Anak Angkat, Wajib Belajar dan sebagainya, merupakan upaya nyata pemerintah dalam usaha mengangkat mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Bahkan mulai tanggal 1 April 1994, telah dicanangkan gerakan pengentasan kemiskinan secara terpadu melalui proyek yang disebut Inpres Desa Tertinggal. Dalam program ini ditentukan bahwa desa-desa yang masuk kategori tertinggal (miskin) diberi bantuan masing-masing sebesar Rp. 20 juta sebagai dana Inpres pengembangan desa tersebut maupun orang-orang miskin yang ada di dalamnya.
2. Keterbelakangan
Indonesia masih termasuk negara yang sedang membangun, khususnya bila ditinjau dari segi kemajuan teknologi, kemajuan ekonomi (terutama dari segi PDB beserta distribusinya), kemajuan dan pelayanan kesehatan, tingkat pemeliharaan barang-barang umum, disiplin, dan penghargaan terhadap waktu. Dari segi atau aspek-aspek tersebut negara-negara Barat telah banyak mengalami kemajuan pesat terutama sejak berkembangnya rasionalisme dan renaissance.
Menurut kacamata Barat, sifat keterbelakangan tersebut tampak dalam banyak hal termasuk kurangnya/rendahnya tingkat keterampilan, peralatan, modal, tingkat pendidikan (formal), tingkat keberhasilan dan pemeliharaan, efisiensi dan efektifitas kerja, tingkat manajemen, dan tingkat memadainya infra struktur. Keterbelakangan tersebut bersifat saling terkait dan merupakan hasil dari hubungan sebab akibat yang disebut “lingkaran setan” (vicious circle).
Keterbelakangan segi ekonomi antara lain tampak pada rendahnya pendapatan per kapita, terbatasnya pasar berbagai macam barang, rendahnya tingkat spesialisasi, dan rendahnya penggunaan uang giral per kapita.
3. Lapangan kerja
Penciptaan dan perluasan lapangan kerja terus diupayakan terutama melalui peningkatan dan pemerataan pembangunan industri, pertanian, dan jasa yang mampu menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Upaya tersebut harus didukung oleh keterpaduan kebijakan investasi, fiskal dan moneter, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, penyuluhan, penerapan teknologi serta pengembangan dan pemanfaatan pusat informasi pasar dalam dan luar negeri.
Bertambahnya angkatan kerja dari tahun ke tahun akibat dari pertumbuhan penduduk memaksa peningkatan kesempatan kerja untuk menyerap tambahan angkatan kerja.
Namun seiring dengan krisis ekonomi, jumlah pengangguran meningkat pesat. Banyak tenaga kerja yang akhirnya berpindah ke wilayah perkotaan dan mempengaruhi tingkat mobilitas angkatan kerja dari desa ke kota. Karena lapangan kerja formal terbatas, lapangan usaha informal dan usaha keluarga merupakan jalan keluar sementara dan menjadikan angkatan kerja sektor informal meningkat.



BAB V
P E N U T U P

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan pembahasan yang terkandung di atas, pada bab ini penulis mengambil kesimpulan yang dimaksudkan agar penulisan tersebut lebih dipahami, tentunya kesimpulan ini tidak lebih dari penulisan di atas, antara lain :
 Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
 Pembangunan nasional yang baik adalah pembangunan yang meliputi segala aspek-aspek sendi pembangunan nasional.
 Pembangunan nasional merupakan perwujudan cita-cita bangsa Indonesia yang merata, adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan adanya pembangunan nasional yang bertahap untuk memudahkan pembangunan nasional di segala bidang pembangunan lainnya di Indonesia.
Pembangunan nasional yang baik harus bekerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat yang saling berkesinambungan untuk mengisi dan menjaga stabilitas pembangunan nasional.

5.2 Saran-saran
1. Hendaknya pemerintah dan masyarakat saling mengetahui masalah-masalah kemerosotan atau penurunan pembangunan nasional agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
2. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus dituntut untuk ikut serta mengisi dan menjaga stabilitas pembangunan nasional di Indonesia.
3. Hendaknya sedini mungkin untuk memperbaiki atau merubah sikap saling menyalahkan antara pemerintah dengan masyarakat, dan kita harus kerjakan atau bangun yang kita bisa hari ini untuk dikerjakan atau dibangun jangan ditunda-tunda.
5.3 Penutup
Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT penulis dapat menyele-saikan paper ini walaupun dalam keadaan sederhana. Namun harapan penulis, semoga dengan tersusunnya paper ini dapat memberikan motivasi bagi penulis khususnya dan para pembaca serta bagi para pelajar umumnya.
Penulis yakin bahwa dalam penulisan paper ini banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan kejanggalan-kejanggalan, baik yang bersifat sengaja maupun tidak sengaja, hal itu karena mengingat masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Namun di sini penulis mengharapkan dorongan dan saran dari semua pihak demi kemajuan penulis, yang dapat menunjang diri penulis dalam langkah-langkah selanjutnya. Dan semoga Allah melimpahkan balasan bagi semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan paper ini. Akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan Jazakumullahu Khoirul Jaza’.

Lanjuuut..
 
Support : Creating Website | Fais | Tbi.Jmb
Copyright © 2011. Moh. Faishol Amir Tbi - All Rights Reserved
by Creating Website Published by Faishol AM
Proudly powered by Blogger